Senin, 05 November 2007

Kepribadian Yang Berbudi Luhur Menuju Kemandirian Bangsa

Apa yang ada didalam benak anda ketika kita naik bus kota dan terjebak ditengah kerumunan dalam tawuran pelajar, segerombolan anak ABG berseragam putih berubah menjadi monster ganas yang siap melumat anda, tidak cukup dengan mengurut dada tetapi hati nurani kita dimana?dimana Etika? diamana hati kita yang dikenal sebagai manusia yang berbudi luhur tinggi, begitu merosotkah moralitas bangsa ini,yang kita gugat adalah menipisnya kesadaran berbudaya , banyak contoh lain dari kehidupan sehari-hari yang kita temui dalam kehidupan rumah tangga pun citra berbudi luhurpu luntur, kita dasari atau tidak kita sadari, eksistensi kehidupan yang mengglobal akan terus digerogoti oleh rusaknya tatanan yang mapan sebagia orang timur, dan kalau kita beranjak kepada sikap budaya yang secara mondial notebene nilai-nilai Asia sangat dipengaruhi oleh tatanan kepribadian yang bersandarkan kepada ajaran besar dalam budaya Asia seprti Konfusian, Budhisme, Hindu dan sekte-sekte yang banyak mempegaruhi niali-nilai Asia, yang dinegara kita banyak kemiripan itu. Pengaruh globalisasi seangat mempengaruhi ajaran dan nilai-nilai keleuhuran budi pekerti kita, contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti menghormati orang yang lebih tua , mengikuti aktifitas sosial seperti gotong-royong , larangan-larangan ketabuan dalam adat-istiadat dan lain-lain, lambat laun akan mengikis rasa dan nilai-nilai makna sosial dan budaya yang terbangun dari tatanan kehidupan kita . Ada beberapa hal yang mengusik kita untuk berkaca dan merefleksikan kedirian kita untuk memagari generasi muda yang saya sebut sebagai generasi yang kehilangan makna keluhuran budi yang pada gilirannya bertujuan untuk memaknai tujuan dari pencapaian bagi kehidupan generasi muda itu sendiri adalah untuk mensikapi sesuatu secara lebih dewasa dan arif , tantangan yang sedemikian besar yang akan kita hadapi jauh lebih rumit , faktor yang termasuk didalamnya adalah:
1. Menapakan diri bagi generasi muda untuk menyiapkan drinya menghadapi tantangan dimasa depan akibat imbas globalisassi.
2. Kemandirian dalam artian mampu sigap untuk berkreatifitas yang didasari profesionalitas yang mampu bersaing dengan semakin terbukanya sesuatu negara dalam setiap tatatan kehidupan.
3. Semakin terbukanya dunia juga akan mengancam, eksistensi generasi muida sehingga diharapkan tidak kehilangan akan budayanya yang berbudi luhur.
4. Kecenderungan dunia yang semakin terbuka dengan perdagangan bebas, masuknya budaya asing yang tak terpadu dengan budaya bangsa.
5. Semakin ketatnya persaingan tanpa disadari oleh motivasi untuk bersaing secara sehat , kita akan menjadi penonton dari teather pengaruh globalisasi.
Dari kelima point diatas penulis ingin mengajak kepada kita sebagai generasi muda untuk selalu mensikapi pentingnya pendidikan yang berbudi luhur, kehawatiran yang utama adalah intruksi budaya yang akan mengikis kita sebagai bangsa yang mennitikberatkan keharmonisan antara kehidupan horisontal dan sumber kehidupan secara vertikal.
Ancaman dan Tantangan Pendidikan Berbudi Luhur
Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) disebutkan, mengembangkan dan membina kedudayaan nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari warisan budaya luhur bangsa, budaya nasionl yang mengandung nilai -nilai universal termasuk kepercayaan terhadap Tuhan YME dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan membangun peradaban bangsa, Uraian yang terdapat dalam GBHN tersebut mengindikasikan bahwa ketahanan budaya merupakan faktor penting untuk mndukung terpeliharannya kerukunan hidup. Akankah tragedi-ragedi kerusuhan etnis merupakan refleksi dari menipisnya kerukunan antara budaya selain faktor lain seperti kesenjangan secara politik, ekonomi dan kesempatan. tantangan lain adalah pada dunia pendidikan kita, pendidikan moral, ilmu budaya dasar dan pendidikan budi pekerti mencuat menjadi pokok bahasan didalam mengatasi keresahan kita terhadap ancaman pada penanaman nilai-nilai luhur budaya pada generasi muda, inilah faktor dasar yang menurut sementara para ahli menjadi sumber kehancuran peradaban kita. Didalam GBHN tentang pendididikan salah satu point penting adalah meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan. Bearti tantangan ini juga bermula agar perhatian serius kita juga tertuju kepada tenaga kependidikan , kita tidak boleh hanya menyalakan pada faktor objektifitas tetapi juga harus membuat rekontruksi apa sebanarnya yang salah didalam mendidik calon-calon kader bangsa ini, artinya kita harus melihatnya secara keseluruhan dan komprehensif agar tidak tereduksi saling menyalahkan, jadi pendidikan budi luhur itu itu bisa bermula dari kepribadian perseorangan, pengaruh didik dalam keluarga, nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan juga pengaruh kebudayaan dan persilangan budaya yang mengakibatkan terjadinya split persenaliti dari masing-masing sosok individu. Kerancuan ini akan sangat berbahaya apabila tindakan tidak dapat diantisipasi sehingga generasi muda kita lentur menghadapai ancaman budaya tersebut.
Kekhawatiran kita Saya kira beralasan akankah kita berdiam diri menghadapai rendahnya budi pekerti generasi muda kita , apakah hal ini merupakan kejadian sesaat kerena mereka menbentuk kepribadian yang berkembang atau merupakan menifestasi dari ketidakpastian kita mengantisifasi semua kendala sosial yang ada, banyak sekali contoh apa yang terjadi dalam masyarakat kita, tetapi kita berharap pendidikan dalam keluarga perlu mendapat perhatian yang memadai , bukan hanya mengendalikan kepada tenaga kependidikan saja.
Ancaman yang paling serius adalah masuknya budaya permisif nilai-nilai yang luhur yang dianut lepas kontrol tak terkendali segala sesuatu yang berbau modern dianggap unggul dan berbudaya sementara nilai yang dianut dtinggalkan, studi-studi empiris sangat perlu untuk mengungkap hal ini, apakah pengaruh itu sedemikian besar mengancam pendidikan kita , contoh kongkrit adalah pendidikan sex ancaman narkotika dan psykotropika, budaya cuek, tidak perduli dengan lingkungan sekitar , menutup diri terhadap budaya tradisi, dan banyak contoh yang kita uraikan secara emperis tetapi kita tidak akan bahas masalah itu, kita ingin mendudukan bahwa betapa perlu diperbaiki budaya pakem-pakem pendidikan kita, kita hanya mengandalkan perubahan kurikulum semata tetapi kesadaran itu timbul dari hati nurani kita, pendidikan, anak didik, masyarakat, patron sosial dan menyadari keragaman budaya, yang jelas itu semua bermuara kepada kepentingan bangsa sehingga nilai-nilai itu tidak luntur ditelan arus globalisasi.
Menyadari akan perlu mencegah rusaknya budi pekerti yang luhur tersebut bukan bearti kita defensif dengan menolak budaya asing, selektifitas, sensor, mendiskusikan dan menyelaraskan dalam tatanan nilai kita jauh lebih dewasa ketimbang menutup diri daengan melakukan hal-hal atau kebijakan yang justru mengecilkan, ditengah anacaman budaya asing, tidaklah bijaksana kalau kita menghakimi dan menuding tanpa mengkaji ulang dan memberikan solusi dengan memberikan obat yang mujarab untuk mengatasi keretakan budi pekerti. Kalau kita kaji lebih luas makaagama dapat menjadi benteng untuk menciptakan keharmonisan didalam kehidupan kebudayan kita, menganggap agama perlu berperan karena didalam agama itu sendiri nilai-nilai budya dipadukan dangan ritual-aritual keagaman yang notabene memnempatkana maanusia pada posisi makhluk dengan sang khalik, jadi terapi mengobati masalah sosiial kadang-kadang diserahkan kepada model keagamaan yang menempatkan manusia pada posisi yang diciptakan sehingga timbul sengat untuk memperbaiki dirinya sendiri, inilah yang banyak ditempuh oleh pesantren-pesantren didalam menyembuhkan korban narkotika, yang hasilnya tentulah sangat individual dan kasuistis sekali. Ancaman terhadap nilai-nilai luhur ada dan kita rasakan maka dari itu keterpaduan anatra pemuka agama, pemuka adat, pemerintah dalam penataan kependidikan mutlak diperlukan
Kemandirian Dan Keluhuran Budi
Akhir-akhir ini kita selalu digugat sudah benerkah arah pendidikan kita, kurikulum yang berimbang dengan mengdepankan pendidikan humaniora lalu penambahan pendidkan extra kurikuler baik petualangan maupun keagamaan seakan kering dan dipertanyakan apakah mampu menyiapkan generasi muda yang trampil, mandiri siap menghadapai tantangan dimasa daepan, kalau dasar-dasar pendidikan itu tidak menyentuh dan hanya menciptakan zombie-zombie yang tak punya nurani ini patut menjadi keprihatinan kita, menjadi mandiri dalam siap menghadapi tantangan masa depan , pemgusaan ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Didalam pengusaanm Ilmu Pengetahuan dan Teknologi supaya suapay IPTEK taidak menjadi bencana, kita ingat dengan Alfred Nobel dan Alberty Einstein yang mersa prihatin penyalahgunaan IPTEK yang pada ujung membahayakan peradaban manusia bukan untuk melestarikan penciptaan, sebagimana didalam Al-Quran sendiri disinggung bahwa kerusakan yang ada dimuka bumi ini akibat ulah manusia sendiri yang merusaknya , artinya kita harus memperhatikan pendidikan humaniora bukan melulu hanya penegetahuan saja, pengiasaan IPTEK perlu tetapi manusia sebagai pengendali justru memberikan sentuhan nilai-nilai kemanusia didalamnya, bisakah pendidkan kita mengisi kekosongan itui.
Kemandirian pada pokonya bagaimana kita mensejajarkan antara tentutunan terhadap perubahan kulitas kebutuhan hidup berbanding lurus dengan nilai-nilai keharmonisan hidup, alam selalu mengajari kita keseimbangan didalam ilmu Biologi dikenal Survival of the fittest, keseimbangan itu tercipta didalam lingkngan dalam suatu habitat , tidak ada yang mengambil lebih sesuai kebutuhan ditengah alam yang keras terjadi keseimbangan walaupun saling mangsa da itulah ahidup, belajar dari alam kita tidak dapat berperilaku mengeksploitasi sekehendak kita senditi. Eseansinya dalam penempatan kemampuan kita yang lebih kedalam nilai-nilai rohani kita yang membatasinya sehingga kita tidak serakah dan merusak. Kembali ke persoalan semula yang kita nabahas adalah perlunya menyeimbangkan antara kemampuan dan bersaing dengan negara lain dan didalam pengertian mandiri, mandiri tidak harus menolak hal yang berbau asing, karena menolah budaya asing tanpa memilahnya kita akan menjadi bangsa yang hipokrit disatu sisi kita butuh IPTEK disisi lain kita menolak kebenaran dan mengagungkan nilai kosepsi budaya kita yang sudah teruji oleh zaman tak sesuai lagi dengan tuntunan zaman dan ini harus dipilih bukan bearti dikalahkam olejh kebudayaan asing. Kemampuan untuk melepaskan diri dari bayang-bayang ketergantungan harus ditanamkan sehingga kita tidak galau dalam menghadapi persaingan hidup yang keras.
Mengapa bangsa Jepang mempu menjadi bangsa yang maju tetapi nilai-nilai kebudayaan luhurnya tetap terjaga, disinilah sebenarnya pendidkan dan kemauan politik berkembang terpadu denghan kebijaksanaan pemerintah yang mendukung kearah itu lepas dari faktor karateristik dan pengaruh agama didalamnya. Beban moral yang kita tanggung sebagai yang berdab dalah menjaga mnilai-nilai keluhuran budi itu senbdir. Pebgaruh agama baik Budha, Hindu, Nasrani, Islam akan mewarnai perjalan hidup bangsa kita, candi-candi yang berelief dan mengajarkan tentang makna hidup kejatian diri serta hakekat kehidupamn terpadu didalam khsanah kebudayaan kita. Modal dasar ini tidak hanya dimiliki bangsa Jepang atau bangsa Eropa dan Asia lainnya. Bangsa kita ibarat piring salat penuh dengan jenis-jenis sayuran dan buah-buhan tetapi tetap harmonis didalam bangsayang namanya Indonesia, jadi kemandirian dalam artian yang lebih juah lagi menyangkut generasi muda adalah persiapan terhadap generasi pemilik masa depan itu sendiri, kalau kita tidak laukan maka kerusuhan etnis, tawuran, kekerasan-kekerasan yang tidakl daspat dityerima oelh peradaban dapat membahayakan keutuhan bermasyarakat berbangnsa dan bernegara.
Dalam kurun waktu lima dasawarsa hasilnya dari generasi kegenerasi belumlah dapat menggambarkan sesungguhnya berhasil atau tidak berhasil memaduhkan antara kemandirian dengan nilai-nilai keluhuran budi, justru dengan perenungan dan memperbaiki kembali sistem pemdidikan kita demi generasi masa depan bukanlah suatu keniscayaan, sangatlah tidak adil kalu kita menyalahkan generasi muda, smaslahnya asdalah wujud dari penampilan kebudayasasn kita sendiri tidak kita pahami, kita selalu melihat bangunan dari dalam rumah dan kita dapat menyaksikan pandangan dari luar rumah, jadi terlalu objektif seharusnya kita harus bersikap objektif dalam upaya kita mengarungi misteri masa depan.
Globalisasi yang membuat dunia kita semakin menyempit, apa yang terjadi dinegara kita dengan cepat diketahui oleh banmgsa lain, betpa transparannya hungan antar banhgsa, nilai-nilai HAM yang sebenarnya sudah ada didalam kebudayaan kita sendiri justru kita seperti diajari oleh bangsa asing, kita tidak akan fokuskan kemasalah HAM tetapi seritidaknya hal ini kan memberikan sisi lain dari keragaman hubungan antar bangsa, berakhirnya perang dingin dan ancaman idiologi tak lagi berarti tetapi tetap waspada, maka ancaman untuk menepatkan manusia sebagai kodratnya yang telah dimiliki dan melekeat pada dirinya sejah lahir, itulah yang menjadi tantangan diamasa depan, nilai-nillai luhur itu adalah kepribadian, budi pekerti, ketaatan dan rasa kebersamaan akan tercermin didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kamis, 01 November 2007

Peranan Media Informasi dalam Dunia Usaha

Dalam era globalisasi yang dalam waktu singkat telah menjadi salah satu keharusan bagi kita untuk siap dan berbenah menghadapi arus globalisasi yang ditandai kemajan Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan persaingan perdagangan yang semakin kompetitif, sebagi
konsekuensi dari terwujudnya pasar bebas. Deklarasi Bogor yang dirumuskan pada pertemuan APEC Leader Economic Meeting (ALEM) untuk segera memberlakukan liberalisassi ekonomi, terutama dibidang perdagangan dan investasi merupakan indikator untuk menjawab akan merebaknya persaingan konpetitif yng terus menglobal, oleh karena itu perlu dicermati upaya-upaya untuk meningkatkan daya saing pengusaha-pengusaha dalam menghasilkan produk-produk perdagangan yang dapat diterima oleh konsumen dengan menerapkan standar paten perdagangan. Dilihat dari aspek ekonomi banyak kemajuan yanga telah kita capai dalam pembangunan. Pembangunan Lima Tahunan (Pelita) yang telah dijalankan sebanyak lima kali, selama PJPT I (istilah-istilah ini sangat jarang dipakai sebagi referensi sekarang ini ), yang proses menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. diantara hal terpenting dalam era pembangunan sekarang ini didalan uapaya menunjang pemasaran produk-produk hasil insdustri adalah peranan media informasi. Dalam dunia usaha untuk memanfaatkan media informasi dalah merupakan suatu keharusan pengaruh media sangat besar dalam menyebarluaskan informasi terutama pada produk-produk yang ditawarkan baik itu produk material maupun jasa, oleh karena media informasi akan menjadi salah satu sarana yang dapat menunjang keberhasilan pemasaran yang ditunjang dengan pemanfaatan peluang yang diantisipasi oleh perusahaan dalam menjalin hubungan komunikasi dengan pemakai-pemakai produk maupun dengan mitra-mitra usaha . Melaluli kesiapan dunia usaha dalam memanfaatkan media massa akan terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara pengusaha dan industri media.
Dunia Usaha dan Media Informasi
Faktor lain yang juga menentukan berhasi l tidaknya usaha peningkatan pemasaran produk hasil industri dan jasa , langkah awal yang penting bagi masyarakat untuk turut mendukung upaya ini adalah setidak-tidaknya mengetahui akan perkembangan yang terjadi. Untuk itu diperlukan suatu media yang mampu mensosialisasikan segala informasi Iptek yang notabene adalah meruapakan hasil produk industri kepada masyarakat, disinilah fungsi media komunikasi massa berperan. Devito mengatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya, selain itu dikatakan bahawa komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan logis bila didifinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, suratkabatr, majalah, film, buku dan pita (Efendy, 1990).
Menurut Katz, Gurevitch, dan Hass dalam Katz, Blumler dan Gurevitch (1974) dalam Irawarti (1993) ada persamaan dalam fungsi-fungsi yang cenderung ditampilkan dari kelima media massa yang telah disebutkan diatas, Mereka mengatakan bahwa majalah atau buku dan surat kabar lebih berfungsi sebagaui penyebar informasi, sedangkan radio dan televisi lebih berfungsi sebagai penyebar informasi dan hiburan, sedangkan film cenderung berfungsi kapada sarana huburan. Dari gambaran teoritis diatas kita dapat melihat bahwa untuk menyampaikan pasa kepada khalayak membutuhkan media, maka peran media sebagai penyampai pesan misi perusahaan dalam memasarkan produk sangat penting, pesan-pesan sponsor hampir dikatakan mutlak diperlukan untuk mempropagandakan produksi atau hasil produksi, semua media mempunyai keunggulan-keunggulan tersendiri, sebagai contoh pada media surat kabar banyak diperhitungkan untuk menyampaikan pesan baik itu pesan pembangunan maupun pesan produk (iklan). Penggunaan surat kabar dalam meyampaikan pesan didasarkan atas pertimbangan keunggulan surat kabar khususnya media cetak yaitu:
1. Sifat permanen pesan-pesan yang telah dicetak.
2. Kelleluasaan pembaca mengontrol keberadaan pesan (keotentikannya)
3. Memberikan kesempatan bagi pembaca untuk mengkajinya sesuai isi pesan.
4. Mudah disimpan dan diambil kembali.
Kendala dalam hal ini sering dihadapi adalah, masih terbatasnya distribusi sebaran suratkabar. Maslog melaporkan bahwa pers Asia, dilur Jepang, Hongkong dan Singapura, tidak mencapai massa yang sebagian besar berdiam di daerah pedesaan. Bagi massa pedesaan hanya tersedia "community newspapers" dengan sirkulasi terbatas. Di Indonesia salah satu surat kabar yang termasuk 'community newspapers' masih terbatas dan biasanya terbit diluar ibukota.
Berbagai media lain yang cukup handal yang dijadikan sasaran bagi pengusaha adalah media audio visual (suara dan gambar). Keuntungan televisi bila dibandingkan dengan media massa cetak adalah lebih mampu menembus kotak-kotak geografis dan sosiologis, artinya daerah pelosok yang tidak mengkin dijangkau oleh media cetak denga televisi dapat ditembus. Hambatan penggunaan televisi biasanya lebih ditentukan oleh faktor fisik yang diperlukan untuk menunjang keberadaan televisi dietempat tersebut.
Media lain yang handal adalah radio keuntungan penggunaan radio adalah:
1. Dapat mengatasi hambatan yang disebabkan oleh masalah buta hurup.
2. Lebih murah daripada televisi.
3. Dengan adanya radio transistor dapat mengatasi masalah ketiadaan listrik didaerah tertentu.
walaupun begitu ada keterbatasannya misalnya: sukar untuk mentransfer pesan-pesan yang rumit karena daya tangkap pendengaran manusia lebih pelan bila dibandingkan dengan daya lihatnya dan pendengar tidak dapat mengontrol semua pesan yang disampikan dan pendengar tidak dapat meminta untuk mengulangi kembali pesan yang disampaikan.
Drai sekelumit gambaran diatas menunjukan bahwa keunggulan media-media informasi tentuya haraus dapat diamanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuia dengan sasaran khalayak yang ditujukan apakakah untuk golongan menengah keatas atau untuk golongan menengah keabawah. Tentu hal ini akan sangat berpengaruh kepada biaya promosi, besarnya biaya promosi harus sebanding dengan besarnya kelulasaan pangsa yang akan dijangkau. Salah satu cara agar tidak ada kesan menggurui dengan iklan adalah dengan membuat suplement paariwara pada media caetak yang ditulis dengan cara ilmiah populer seperti beberapa cara berikut:
o media surat kabar (suplement trend teknologi)
o jurnal-jurnal ilmiah (yang mendukung kehandalan produk)
o media audiovisual (televisi)
o majalah dan artikel ilmiah populer.
melalui media yang lain seperti billboard, brosur sponsor produk pada barang-barang dll. maka dari itu media informasi akan sangat menunjang meciptakan kondisi yang baik konsumen dengan melakukan pendekatan yang akrab dengan lingkungan jangkauan pasaran produk produk yang akan dijangkau. Jadi diperlukan semacam kerjasama yang baik antara perusahaan advertising dan perusahaan pembuat produk, uapaya pendekatan kondisional yang dimaksudkan tidak terjebak kepada hal-hal yang bersifat yang keuntungan tertentu dari suatu perusahaan tetapi dimaksudkan adalahj keuntungan bersama yang tidak saling merugikan antara prosdusen dan konsumen. Pemanfaatan media informasi bukan hanya sekedar suatu pertautan simbisoses taepi merupakan keinginan antara produsen yang dapat membuat produk dapat diteriama konsumen.
Dalam menyampaikan pesan informasi dunia usaha sudah banyak dilakukan oleh media-media untuk menjaring perusahaan dan penggunaan suplemen pemyampaian pesan kepada konsumen. pemanfaatan teknologi informasi pada saat sekarang umpamanya yang dilakukan TVRI dulu melalu TVRITEXT(suda tidak ada lagi), yang mempunyai keunggulan dengan daya jangkau yang luas, khalayak permirsa yang potensial, dilengkapi fasilitas up date dengan biaya yang iklan yang ekonomis, media promosi ini jelas mempumya keunggulan pada masyarakat kelas menengah dan dikota-kota besar, salah satu teknologi sakarang yang merebak adalah jaringan Internet, jaringan informasi ini memuat informasi yang luar biasa , kemudahan acces dan cepat, mulai dari publikasi terbaru dari hasli penilitian hinggga produk-pruduk terbaru. internet bisa jadi merupakan sarana baru untuk pendidikan dengan berbasis teknologi, peluang teknologi ini sangat memungkinkan untuk menyebarkan informasi produk dengan disusunnya informasi kepada khalayak baiak didalam maupun di luar negeri.
Maka dari itu tidak bisa kita bantah lagi bahwa teknologi informasi untuk menunjang berusaha sangat diperlukan dizaman era globalisasi sekarang ini, keterlambatan untuk mengaantisipasi hal ini akan menyebabkan langkah usaha yang dijalanlan akan terhambat oleh karena peran dunia informasi bagi dunia usahah betul-betul harus dipikirkan serius.
Dari uraian diatas tentu saja jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu diperlukan tindak lanjut dalam meciptakan hubungan yang baik antara dunia usaha dengan media informasi sebagai wadah penyampai pesan informasi yang nantinya akan diadopsi oleh penerima pesan tersebut, miudah-mudahan urain ini dapat menjadi bahan diskusi dengan penjabaran dan implementasinya diharapkan bukan hanya sekedar suatu pembahasan.