Senin, 31 Desember 2007

Teror Kehidupan

Pagi ini aku melangkah diantara bara-bara menyala, kesulitan yang luar biasa mernggelayut diantara kaki-kaki yang terlihat sedih, kepedihan dan kesengsaraan mendalam luar biasa, penderiataan yng bertubi membangun jiwa yang hampa , kengerian, teror kehidupan yang membekas beban dengan hujan diantara bulan Desember. Hujan yang mengguyur bara yang menyelimuti.

Hari-hari akhir dipenghujung tahun, tak nyaman penuh bencana dengan gerimis mengintai membasuh wajah yang hilang, tak ada lagi keriangan penuh luka batin diantara khayalan kepuasan asasi.

Bulan-nulan akhir dipenghujung tahun Gregorian, disambut baik kepedihan sedih, dingin dan gemetar, hati menjadi sesak perasaan terhempas gunung kemarahan. Adakah masih ada harapan diujung tahun ini, dingin dan hujan akan selalu menembus melupakan akhir dari pembelaan sebuah angka.

Tahun-tahun awal demi taman bulan-bulan silam, bergerak menekan kembali, meyatuhkan remah-remah roti, meyentuh kalbu dan narasi, mengejar bayang-bayang mimpi, masih adakah mimpi boleh kita bermimpi, hasrat tandus mengejar memburu waktu, tahun-tahun tenggelam dan berganti angka dan berganti cerita, suka dan duka dan sempat membentang hari-hari diujung mata.

Bogor , 31 Desember 2007 jam 06.30

Kemandirian Orpol dan Ormas Fenomena Kemapanan

Kemandirian dalam arti fungsi edukatif menjadipenting sebagai landasan fundamental untuk beranjak dewasa secara biologis dan psykis, lalu bagaimana dengan kemandirian orpol (organisasi politik) dan ormas (organisasi masyarkat), yang ada sekarang?
Dalam lingkup sistem suprastuktur dan infrastruktur kemandirian menjadi titik keberagaman yang berfokus pada satu jalur keberagaman tata orgaisatoris. Bahasa Pemerintah dalam memerjemahkan kemandirian cenderung dipopulerkan kearah sudut kepentingan politik dan stabilitas yang inheren pada suprasistem kenegaraan.
Pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Pemerintah sebagai strategi dan kebijaksanaan pembangunan poliitk pada PJP II , seharusnya lebih bersifat dialogis politis yang fleksibel dengan meminimalkan sudut kepentingan yang dominan, supaya susunannnya mendekati titik fokus agar bidikan yang diarahkan tidak terlalu jauh dari titik bidikan , dan jangan sampai menyinggung garis yang jauh dari titik bidikan, oleh karena itu , diperlukan keberanian untuk membuat pola yang lebih tegas.
Mmembaca fenomena diatas kemandian ormas dan orpol dan bentuk keorgaisasian yang beragam harus dilihat dengan realis sebagai bentuk ungkapan kemasyarakatan atau kemajemukan masyarakat dalam memgaktualisasikan diri untuk mencoba menjadi pilar penembus kebuntuan dan muncul kepermukaan sebagai fungsi dari titik singgungnya, maka dari itu diperlukan kemandirian.
Ada beberapa arlternatif komponen penting yang diperlukan untuk mencapai kemandirian:
a. Suprasistem yang mendukung kearah pengayoman yang bersifat normatif dan heterogen.
b. Indikator faktor pendukung lebih bersifat transfaran.
c. Aktualisasi dari program yang mengarah kepada arah yang konstruktif tanpa tekanan.
d. Keberanian untuk menembus birokrasi yang kaku dan tidak perlu.
e. Membuka kemudahan pada sistem alokasi pendanaan.
f. Memberikan peluang yang lebih besar pada orpol dan ormas untuk membuat kendali sistem
finansial.
g. Membuka keran indikator peluang kemandirian yang lebih luas.
Apabila komponen diatas tidak menjadi hala yang penting , maka fungsi kemandirian hanya sekedar pengawasan yang dikendalikan artinya dia mandiri karena direkayasa arah kemandiriannya. Untuk itu diperlukan buadaya keterbukaan karena budaya transfaran merupakan metafora yang tepat sebagai starting point, analisisnya seperti mendaki gunung demokrasi yang mengalir bersama waktu. (bersambung).

Senin, 10 Desember 2007

Puisi-Puisi Tahun Baru

Pengantar: puisi-piuisi dibawah dibuat pada waktu menjelang akhir tahun 2006, dimana di perusahaan tempat saya bekerja diadakan lomba kartu tahun baru (Greeting Card). dan kebetulan kartu saya yang saya buat menjadi buku kumpulan puisi ditambah ilustrasi gambar dan fotografi, kartu ini yang berbentuk buku memenangkan juara kedua , aku senang kerena ternyata banyak juga penggemar puisi sehingga mereka teman-temanku bergantian membacanya.

2006 berlalu
Salju putih turun berbulir
Dingin tanpa suara
Nafas terengah-engah ditahun silam
Berganti nafas nuansa kehidupan
Dari ujung memandang sinar
Nampak putih diantara mega
Telah beranjak diantara kesedihan, kecemasan
keberhasilan, suka dan duka
Kini tanpa terasa hujan dan salju berbaur
Menyelimuti tubuh yang lelah
Selamat tinggal 2006
Sambut jingga 2007
Menanti kehidupan
Good by 2006
Adios 2006

Oleh; fernando Arfan
Bogor, 30 Desember 2006


2007. Berhadapan
Ufuk mendingin, menggigil tubuh yang segar
Tak bersuara dia datang
Tak bergeming dia kembali
Tak curiga dia menghadap
Tak lekang dia menanti
Tak leleah dia mengikuti
Dia datang tanpa diundang
Dia datangh pasti dan suci
Kita berharapan
Kita bersuka cita
Lupakan kegagalan
Lupakan keresahan
Sambutlah dan tanpa sungkan
Menghadirkan sinar kemuliaan
Selamat datang 2007. Akhlan Wasalan


oleh : fernando arfan
Bogor, 30 Desember 2006


Langit bersih, membiru
Awan putih bergumpal
Matahari jingga menyambutmu
Tahun dilalui suka dan duka silih berganti
Matahari menjadi harapan
Matahari menyinari asa
Matahari menyongsong prestasi
Ada suka diantara duka
Ada harapan diantara keputusasaan
Ada rasa diantara nestapa
Ada debu diantara tanah
Langit menanti
Langit menunggu takkan ada lagi prasangka
Harapana menyatu dengan peluhmu

Oleh: fernando arfan
Bogor, 30 Desember 2006


2007
UNTUK HIDUP
YANG LEBIH CERAH


Jejak langkah tenggelam
dialutan pasir
Sambutlah matahri jingga
Rentangkan tanganmu
Sejauh cakrawala
Tengadahkan wajahmu
Hirup udara segar
Tegarkan jiwamu

Season's Greetings
Selamat Tahun Brau 2007


oleh: Fernando arfan
bogor , 30 Desember 2006

Ikhtiar dan usaha bersatu dalam dada
Berusahalah dan
apa yang manjadi hakmu ambilah
Apa yang manjadi hak orang lain serahkanlah
tawarlah yang kau suka
Siang berharap gembiri
Sore berharap nyata
Segemggam nafkah ditelepak tangamu
bersyukurlah
Jika kau dapat brusahalah dan
berupayalah sampai kau dapat
Tuhan berada diantaramu


Oleh: Fernando Arfan
Bogor, 30 Desember 2006


Kering keringat setiap hari
Menyatu menjadi segenggam kehidupan
Orang yang membantumu adalah
Manusia yang membangun hamparan keberhasilanmu
Pekerjamu bukan alatmu tetapi pekerjamu adalah karibmu
Jangan kau pisahkan antara darah dan aorta
Karena manyatunya darah memacu jantung kesuksesan
Nafkah mereka kau serahkan
Keuntunganmu adalah upahmu
Jangan ambil hak mereka dengan menipu kesengsarannya
Kita dan mereka berada dibumi yang sama


Oleh Fernando Arfan
Bogor, 30 Desember 2006


SEASON'S GREETING

And Best Wishes for a happy New Year


-berharap selangkah lebih maju
-berharap selalu terdepan
-berharap sukses dan berkreasi dengan pasti

SELAMAT TAHUN BARU 2008

Senin, 05 November 2007

Kepribadian Yang Berbudi Luhur Menuju Kemandirian Bangsa

Apa yang ada didalam benak anda ketika kita naik bus kota dan terjebak ditengah kerumunan dalam tawuran pelajar, segerombolan anak ABG berseragam putih berubah menjadi monster ganas yang siap melumat anda, tidak cukup dengan mengurut dada tetapi hati nurani kita dimana?dimana Etika? diamana hati kita yang dikenal sebagai manusia yang berbudi luhur tinggi, begitu merosotkah moralitas bangsa ini,yang kita gugat adalah menipisnya kesadaran berbudaya , banyak contoh lain dari kehidupan sehari-hari yang kita temui dalam kehidupan rumah tangga pun citra berbudi luhurpu luntur, kita dasari atau tidak kita sadari, eksistensi kehidupan yang mengglobal akan terus digerogoti oleh rusaknya tatanan yang mapan sebagia orang timur, dan kalau kita beranjak kepada sikap budaya yang secara mondial notebene nilai-nilai Asia sangat dipengaruhi oleh tatanan kepribadian yang bersandarkan kepada ajaran besar dalam budaya Asia seprti Konfusian, Budhisme, Hindu dan sekte-sekte yang banyak mempegaruhi niali-nilai Asia, yang dinegara kita banyak kemiripan itu. Pengaruh globalisasi seangat mempengaruhi ajaran dan nilai-nilai keleuhuran budi pekerti kita, contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti menghormati orang yang lebih tua , mengikuti aktifitas sosial seperti gotong-royong , larangan-larangan ketabuan dalam adat-istiadat dan lain-lain, lambat laun akan mengikis rasa dan nilai-nilai makna sosial dan budaya yang terbangun dari tatanan kehidupan kita . Ada beberapa hal yang mengusik kita untuk berkaca dan merefleksikan kedirian kita untuk memagari generasi muda yang saya sebut sebagai generasi yang kehilangan makna keluhuran budi yang pada gilirannya bertujuan untuk memaknai tujuan dari pencapaian bagi kehidupan generasi muda itu sendiri adalah untuk mensikapi sesuatu secara lebih dewasa dan arif , tantangan yang sedemikian besar yang akan kita hadapi jauh lebih rumit , faktor yang termasuk didalamnya adalah:
1. Menapakan diri bagi generasi muda untuk menyiapkan drinya menghadapi tantangan dimasa depan akibat imbas globalisassi.
2. Kemandirian dalam artian mampu sigap untuk berkreatifitas yang didasari profesionalitas yang mampu bersaing dengan semakin terbukanya sesuatu negara dalam setiap tatatan kehidupan.
3. Semakin terbukanya dunia juga akan mengancam, eksistensi generasi muida sehingga diharapkan tidak kehilangan akan budayanya yang berbudi luhur.
4. Kecenderungan dunia yang semakin terbuka dengan perdagangan bebas, masuknya budaya asing yang tak terpadu dengan budaya bangsa.
5. Semakin ketatnya persaingan tanpa disadari oleh motivasi untuk bersaing secara sehat , kita akan menjadi penonton dari teather pengaruh globalisasi.
Dari kelima point diatas penulis ingin mengajak kepada kita sebagai generasi muda untuk selalu mensikapi pentingnya pendidikan yang berbudi luhur, kehawatiran yang utama adalah intruksi budaya yang akan mengikis kita sebagai bangsa yang mennitikberatkan keharmonisan antara kehidupan horisontal dan sumber kehidupan secara vertikal.
Ancaman dan Tantangan Pendidikan Berbudi Luhur
Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) disebutkan, mengembangkan dan membina kedudayaan nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari warisan budaya luhur bangsa, budaya nasionl yang mengandung nilai -nilai universal termasuk kepercayaan terhadap Tuhan YME dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan membangun peradaban bangsa, Uraian yang terdapat dalam GBHN tersebut mengindikasikan bahwa ketahanan budaya merupakan faktor penting untuk mndukung terpeliharannya kerukunan hidup. Akankah tragedi-ragedi kerusuhan etnis merupakan refleksi dari menipisnya kerukunan antara budaya selain faktor lain seperti kesenjangan secara politik, ekonomi dan kesempatan. tantangan lain adalah pada dunia pendidikan kita, pendidikan moral, ilmu budaya dasar dan pendidikan budi pekerti mencuat menjadi pokok bahasan didalam mengatasi keresahan kita terhadap ancaman pada penanaman nilai-nilai luhur budaya pada generasi muda, inilah faktor dasar yang menurut sementara para ahli menjadi sumber kehancuran peradaban kita. Didalam GBHN tentang pendididikan salah satu point penting adalah meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan. Bearti tantangan ini juga bermula agar perhatian serius kita juga tertuju kepada tenaga kependidikan , kita tidak boleh hanya menyalakan pada faktor objektifitas tetapi juga harus membuat rekontruksi apa sebanarnya yang salah didalam mendidik calon-calon kader bangsa ini, artinya kita harus melihatnya secara keseluruhan dan komprehensif agar tidak tereduksi saling menyalahkan, jadi pendidikan budi luhur itu itu bisa bermula dari kepribadian perseorangan, pengaruh didik dalam keluarga, nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat dan juga pengaruh kebudayaan dan persilangan budaya yang mengakibatkan terjadinya split persenaliti dari masing-masing sosok individu. Kerancuan ini akan sangat berbahaya apabila tindakan tidak dapat diantisipasi sehingga generasi muda kita lentur menghadapai ancaman budaya tersebut.
Kekhawatiran kita Saya kira beralasan akankah kita berdiam diri menghadapai rendahnya budi pekerti generasi muda kita , apakah hal ini merupakan kejadian sesaat kerena mereka menbentuk kepribadian yang berkembang atau merupakan menifestasi dari ketidakpastian kita mengantisifasi semua kendala sosial yang ada, banyak sekali contoh apa yang terjadi dalam masyarakat kita, tetapi kita berharap pendidikan dalam keluarga perlu mendapat perhatian yang memadai , bukan hanya mengendalikan kepada tenaga kependidikan saja.
Ancaman yang paling serius adalah masuknya budaya permisif nilai-nilai yang luhur yang dianut lepas kontrol tak terkendali segala sesuatu yang berbau modern dianggap unggul dan berbudaya sementara nilai yang dianut dtinggalkan, studi-studi empiris sangat perlu untuk mengungkap hal ini, apakah pengaruh itu sedemikian besar mengancam pendidikan kita , contoh kongkrit adalah pendidikan sex ancaman narkotika dan psykotropika, budaya cuek, tidak perduli dengan lingkungan sekitar , menutup diri terhadap budaya tradisi, dan banyak contoh yang kita uraikan secara emperis tetapi kita tidak akan bahas masalah itu, kita ingin mendudukan bahwa betapa perlu diperbaiki budaya pakem-pakem pendidikan kita, kita hanya mengandalkan perubahan kurikulum semata tetapi kesadaran itu timbul dari hati nurani kita, pendidikan, anak didik, masyarakat, patron sosial dan menyadari keragaman budaya, yang jelas itu semua bermuara kepada kepentingan bangsa sehingga nilai-nilai itu tidak luntur ditelan arus globalisasi.
Menyadari akan perlu mencegah rusaknya budi pekerti yang luhur tersebut bukan bearti kita defensif dengan menolak budaya asing, selektifitas, sensor, mendiskusikan dan menyelaraskan dalam tatanan nilai kita jauh lebih dewasa ketimbang menutup diri daengan melakukan hal-hal atau kebijakan yang justru mengecilkan, ditengah anacaman budaya asing, tidaklah bijaksana kalau kita menghakimi dan menuding tanpa mengkaji ulang dan memberikan solusi dengan memberikan obat yang mujarab untuk mengatasi keretakan budi pekerti. Kalau kita kaji lebih luas makaagama dapat menjadi benteng untuk menciptakan keharmonisan didalam kehidupan kebudayan kita, menganggap agama perlu berperan karena didalam agama itu sendiri nilai-nilai budya dipadukan dangan ritual-aritual keagaman yang notabene memnempatkana maanusia pada posisi makhluk dengan sang khalik, jadi terapi mengobati masalah sosiial kadang-kadang diserahkan kepada model keagamaan yang menempatkan manusia pada posisi yang diciptakan sehingga timbul sengat untuk memperbaiki dirinya sendiri, inilah yang banyak ditempuh oleh pesantren-pesantren didalam menyembuhkan korban narkotika, yang hasilnya tentulah sangat individual dan kasuistis sekali. Ancaman terhadap nilai-nilai luhur ada dan kita rasakan maka dari itu keterpaduan anatra pemuka agama, pemuka adat, pemerintah dalam penataan kependidikan mutlak diperlukan
Kemandirian Dan Keluhuran Budi
Akhir-akhir ini kita selalu digugat sudah benerkah arah pendidikan kita, kurikulum yang berimbang dengan mengdepankan pendidikan humaniora lalu penambahan pendidkan extra kurikuler baik petualangan maupun keagamaan seakan kering dan dipertanyakan apakah mampu menyiapkan generasi muda yang trampil, mandiri siap menghadapai tantangan dimasa daepan, kalau dasar-dasar pendidikan itu tidak menyentuh dan hanya menciptakan zombie-zombie yang tak punya nurani ini patut menjadi keprihatinan kita, menjadi mandiri dalam siap menghadapi tantangan masa depan , pemgusaan ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Didalam pengusaanm Ilmu Pengetahuan dan Teknologi supaya suapay IPTEK taidak menjadi bencana, kita ingat dengan Alfred Nobel dan Alberty Einstein yang mersa prihatin penyalahgunaan IPTEK yang pada ujung membahayakan peradaban manusia bukan untuk melestarikan penciptaan, sebagimana didalam Al-Quran sendiri disinggung bahwa kerusakan yang ada dimuka bumi ini akibat ulah manusia sendiri yang merusaknya , artinya kita harus memperhatikan pendidikan humaniora bukan melulu hanya penegetahuan saja, pengiasaan IPTEK perlu tetapi manusia sebagai pengendali justru memberikan sentuhan nilai-nilai kemanusia didalamnya, bisakah pendidkan kita mengisi kekosongan itui.
Kemandirian pada pokonya bagaimana kita mensejajarkan antara tentutunan terhadap perubahan kulitas kebutuhan hidup berbanding lurus dengan nilai-nilai keharmonisan hidup, alam selalu mengajari kita keseimbangan didalam ilmu Biologi dikenal Survival of the fittest, keseimbangan itu tercipta didalam lingkngan dalam suatu habitat , tidak ada yang mengambil lebih sesuai kebutuhan ditengah alam yang keras terjadi keseimbangan walaupun saling mangsa da itulah ahidup, belajar dari alam kita tidak dapat berperilaku mengeksploitasi sekehendak kita senditi. Eseansinya dalam penempatan kemampuan kita yang lebih kedalam nilai-nilai rohani kita yang membatasinya sehingga kita tidak serakah dan merusak. Kembali ke persoalan semula yang kita nabahas adalah perlunya menyeimbangkan antara kemampuan dan bersaing dengan negara lain dan didalam pengertian mandiri, mandiri tidak harus menolak hal yang berbau asing, karena menolah budaya asing tanpa memilahnya kita akan menjadi bangsa yang hipokrit disatu sisi kita butuh IPTEK disisi lain kita menolak kebenaran dan mengagungkan nilai kosepsi budaya kita yang sudah teruji oleh zaman tak sesuai lagi dengan tuntunan zaman dan ini harus dipilih bukan bearti dikalahkam olejh kebudayaan asing. Kemampuan untuk melepaskan diri dari bayang-bayang ketergantungan harus ditanamkan sehingga kita tidak galau dalam menghadapi persaingan hidup yang keras.
Mengapa bangsa Jepang mempu menjadi bangsa yang maju tetapi nilai-nilai kebudayaan luhurnya tetap terjaga, disinilah sebenarnya pendidkan dan kemauan politik berkembang terpadu denghan kebijaksanaan pemerintah yang mendukung kearah itu lepas dari faktor karateristik dan pengaruh agama didalamnya. Beban moral yang kita tanggung sebagai yang berdab dalah menjaga mnilai-nilai keluhuran budi itu senbdir. Pebgaruh agama baik Budha, Hindu, Nasrani, Islam akan mewarnai perjalan hidup bangsa kita, candi-candi yang berelief dan mengajarkan tentang makna hidup kejatian diri serta hakekat kehidupamn terpadu didalam khsanah kebudayaan kita. Modal dasar ini tidak hanya dimiliki bangsa Jepang atau bangsa Eropa dan Asia lainnya. Bangsa kita ibarat piring salat penuh dengan jenis-jenis sayuran dan buah-buhan tetapi tetap harmonis didalam bangsayang namanya Indonesia, jadi kemandirian dalam artian yang lebih juah lagi menyangkut generasi muda adalah persiapan terhadap generasi pemilik masa depan itu sendiri, kalau kita tidak laukan maka kerusuhan etnis, tawuran, kekerasan-kekerasan yang tidakl daspat dityerima oelh peradaban dapat membahayakan keutuhan bermasyarakat berbangnsa dan bernegara.
Dalam kurun waktu lima dasawarsa hasilnya dari generasi kegenerasi belumlah dapat menggambarkan sesungguhnya berhasil atau tidak berhasil memaduhkan antara kemandirian dengan nilai-nilai keluhuran budi, justru dengan perenungan dan memperbaiki kembali sistem pemdidikan kita demi generasi masa depan bukanlah suatu keniscayaan, sangatlah tidak adil kalu kita menyalahkan generasi muda, smaslahnya asdalah wujud dari penampilan kebudayasasn kita sendiri tidak kita pahami, kita selalu melihat bangunan dari dalam rumah dan kita dapat menyaksikan pandangan dari luar rumah, jadi terlalu objektif seharusnya kita harus bersikap objektif dalam upaya kita mengarungi misteri masa depan.
Globalisasi yang membuat dunia kita semakin menyempit, apa yang terjadi dinegara kita dengan cepat diketahui oleh banmgsa lain, betpa transparannya hungan antar banhgsa, nilai-nilai HAM yang sebenarnya sudah ada didalam kebudayaan kita sendiri justru kita seperti diajari oleh bangsa asing, kita tidak akan fokuskan kemasalah HAM tetapi seritidaknya hal ini kan memberikan sisi lain dari keragaman hubungan antar bangsa, berakhirnya perang dingin dan ancaman idiologi tak lagi berarti tetapi tetap waspada, maka ancaman untuk menepatkan manusia sebagai kodratnya yang telah dimiliki dan melekeat pada dirinya sejah lahir, itulah yang menjadi tantangan diamasa depan, nilai-nillai luhur itu adalah kepribadian, budi pekerti, ketaatan dan rasa kebersamaan akan tercermin didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kamis, 01 November 2007

Peranan Media Informasi dalam Dunia Usaha

Dalam era globalisasi yang dalam waktu singkat telah menjadi salah satu keharusan bagi kita untuk siap dan berbenah menghadapi arus globalisasi yang ditandai kemajan Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan persaingan perdagangan yang semakin kompetitif, sebagi
konsekuensi dari terwujudnya pasar bebas. Deklarasi Bogor yang dirumuskan pada pertemuan APEC Leader Economic Meeting (ALEM) untuk segera memberlakukan liberalisassi ekonomi, terutama dibidang perdagangan dan investasi merupakan indikator untuk menjawab akan merebaknya persaingan konpetitif yng terus menglobal, oleh karena itu perlu dicermati upaya-upaya untuk meningkatkan daya saing pengusaha-pengusaha dalam menghasilkan produk-produk perdagangan yang dapat diterima oleh konsumen dengan menerapkan standar paten perdagangan. Dilihat dari aspek ekonomi banyak kemajuan yanga telah kita capai dalam pembangunan. Pembangunan Lima Tahunan (Pelita) yang telah dijalankan sebanyak lima kali, selama PJPT I (istilah-istilah ini sangat jarang dipakai sebagi referensi sekarang ini ), yang proses menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. diantara hal terpenting dalam era pembangunan sekarang ini didalan uapaya menunjang pemasaran produk-produk hasil insdustri adalah peranan media informasi. Dalam dunia usaha untuk memanfaatkan media informasi dalah merupakan suatu keharusan pengaruh media sangat besar dalam menyebarluaskan informasi terutama pada produk-produk yang ditawarkan baik itu produk material maupun jasa, oleh karena media informasi akan menjadi salah satu sarana yang dapat menunjang keberhasilan pemasaran yang ditunjang dengan pemanfaatan peluang yang diantisipasi oleh perusahaan dalam menjalin hubungan komunikasi dengan pemakai-pemakai produk maupun dengan mitra-mitra usaha . Melaluli kesiapan dunia usaha dalam memanfaatkan media massa akan terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara pengusaha dan industri media.
Dunia Usaha dan Media Informasi
Faktor lain yang juga menentukan berhasi l tidaknya usaha peningkatan pemasaran produk hasil industri dan jasa , langkah awal yang penting bagi masyarakat untuk turut mendukung upaya ini adalah setidak-tidaknya mengetahui akan perkembangan yang terjadi. Untuk itu diperlukan suatu media yang mampu mensosialisasikan segala informasi Iptek yang notabene adalah meruapakan hasil produk industri kepada masyarakat, disinilah fungsi media komunikasi massa berperan. Devito mengatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya, selain itu dikatakan bahawa komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan logis bila didifinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, suratkabatr, majalah, film, buku dan pita (Efendy, 1990).
Menurut Katz, Gurevitch, dan Hass dalam Katz, Blumler dan Gurevitch (1974) dalam Irawarti (1993) ada persamaan dalam fungsi-fungsi yang cenderung ditampilkan dari kelima media massa yang telah disebutkan diatas, Mereka mengatakan bahwa majalah atau buku dan surat kabar lebih berfungsi sebagaui penyebar informasi, sedangkan radio dan televisi lebih berfungsi sebagai penyebar informasi dan hiburan, sedangkan film cenderung berfungsi kapada sarana huburan. Dari gambaran teoritis diatas kita dapat melihat bahwa untuk menyampaikan pasa kepada khalayak membutuhkan media, maka peran media sebagai penyampai pesan misi perusahaan dalam memasarkan produk sangat penting, pesan-pesan sponsor hampir dikatakan mutlak diperlukan untuk mempropagandakan produksi atau hasil produksi, semua media mempunyai keunggulan-keunggulan tersendiri, sebagai contoh pada media surat kabar banyak diperhitungkan untuk menyampaikan pesan baik itu pesan pembangunan maupun pesan produk (iklan). Penggunaan surat kabar dalam meyampaikan pesan didasarkan atas pertimbangan keunggulan surat kabar khususnya media cetak yaitu:
1. Sifat permanen pesan-pesan yang telah dicetak.
2. Kelleluasaan pembaca mengontrol keberadaan pesan (keotentikannya)
3. Memberikan kesempatan bagi pembaca untuk mengkajinya sesuai isi pesan.
4. Mudah disimpan dan diambil kembali.
Kendala dalam hal ini sering dihadapi adalah, masih terbatasnya distribusi sebaran suratkabar. Maslog melaporkan bahwa pers Asia, dilur Jepang, Hongkong dan Singapura, tidak mencapai massa yang sebagian besar berdiam di daerah pedesaan. Bagi massa pedesaan hanya tersedia "community newspapers" dengan sirkulasi terbatas. Di Indonesia salah satu surat kabar yang termasuk 'community newspapers' masih terbatas dan biasanya terbit diluar ibukota.
Berbagai media lain yang cukup handal yang dijadikan sasaran bagi pengusaha adalah media audio visual (suara dan gambar). Keuntungan televisi bila dibandingkan dengan media massa cetak adalah lebih mampu menembus kotak-kotak geografis dan sosiologis, artinya daerah pelosok yang tidak mengkin dijangkau oleh media cetak denga televisi dapat ditembus. Hambatan penggunaan televisi biasanya lebih ditentukan oleh faktor fisik yang diperlukan untuk menunjang keberadaan televisi dietempat tersebut.
Media lain yang handal adalah radio keuntungan penggunaan radio adalah:
1. Dapat mengatasi hambatan yang disebabkan oleh masalah buta hurup.
2. Lebih murah daripada televisi.
3. Dengan adanya radio transistor dapat mengatasi masalah ketiadaan listrik didaerah tertentu.
walaupun begitu ada keterbatasannya misalnya: sukar untuk mentransfer pesan-pesan yang rumit karena daya tangkap pendengaran manusia lebih pelan bila dibandingkan dengan daya lihatnya dan pendengar tidak dapat mengontrol semua pesan yang disampikan dan pendengar tidak dapat meminta untuk mengulangi kembali pesan yang disampaikan.
Drai sekelumit gambaran diatas menunjukan bahwa keunggulan media-media informasi tentuya haraus dapat diamanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuia dengan sasaran khalayak yang ditujukan apakakah untuk golongan menengah keatas atau untuk golongan menengah keabawah. Tentu hal ini akan sangat berpengaruh kepada biaya promosi, besarnya biaya promosi harus sebanding dengan besarnya kelulasaan pangsa yang akan dijangkau. Salah satu cara agar tidak ada kesan menggurui dengan iklan adalah dengan membuat suplement paariwara pada media caetak yang ditulis dengan cara ilmiah populer seperti beberapa cara berikut:
o media surat kabar (suplement trend teknologi)
o jurnal-jurnal ilmiah (yang mendukung kehandalan produk)
o media audiovisual (televisi)
o majalah dan artikel ilmiah populer.
melalui media yang lain seperti billboard, brosur sponsor produk pada barang-barang dll. maka dari itu media informasi akan sangat menunjang meciptakan kondisi yang baik konsumen dengan melakukan pendekatan yang akrab dengan lingkungan jangkauan pasaran produk produk yang akan dijangkau. Jadi diperlukan semacam kerjasama yang baik antara perusahaan advertising dan perusahaan pembuat produk, uapaya pendekatan kondisional yang dimaksudkan tidak terjebak kepada hal-hal yang bersifat yang keuntungan tertentu dari suatu perusahaan tetapi dimaksudkan adalahj keuntungan bersama yang tidak saling merugikan antara prosdusen dan konsumen. Pemanfaatan media informasi bukan hanya sekedar suatu pertautan simbisoses taepi merupakan keinginan antara produsen yang dapat membuat produk dapat diteriama konsumen.
Dalam menyampaikan pesan informasi dunia usaha sudah banyak dilakukan oleh media-media untuk menjaring perusahaan dan penggunaan suplemen pemyampaian pesan kepada konsumen. pemanfaatan teknologi informasi pada saat sekarang umpamanya yang dilakukan TVRI dulu melalu TVRITEXT(suda tidak ada lagi), yang mempunyai keunggulan dengan daya jangkau yang luas, khalayak permirsa yang potensial, dilengkapi fasilitas up date dengan biaya yang iklan yang ekonomis, media promosi ini jelas mempumya keunggulan pada masyarakat kelas menengah dan dikota-kota besar, salah satu teknologi sakarang yang merebak adalah jaringan Internet, jaringan informasi ini memuat informasi yang luar biasa , kemudahan acces dan cepat, mulai dari publikasi terbaru dari hasli penilitian hinggga produk-pruduk terbaru. internet bisa jadi merupakan sarana baru untuk pendidikan dengan berbasis teknologi, peluang teknologi ini sangat memungkinkan untuk menyebarkan informasi produk dengan disusunnya informasi kepada khalayak baiak didalam maupun di luar negeri.
Maka dari itu tidak bisa kita bantah lagi bahwa teknologi informasi untuk menunjang berusaha sangat diperlukan dizaman era globalisasi sekarang ini, keterlambatan untuk mengaantisipasi hal ini akan menyebabkan langkah usaha yang dijalanlan akan terhambat oleh karena peran dunia informasi bagi dunia usahah betul-betul harus dipikirkan serius.
Dari uraian diatas tentu saja jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu diperlukan tindak lanjut dalam meciptakan hubungan yang baik antara dunia usaha dengan media informasi sebagai wadah penyampai pesan informasi yang nantinya akan diadopsi oleh penerima pesan tersebut, miudah-mudahan urain ini dapat menjadi bahan diskusi dengan penjabaran dan implementasinya diharapkan bukan hanya sekedar suatu pembahasan.

Senin, 29 Oktober 2007

FFI: Cobalah Hargai FFI (Festival Film Indonesia)

Penyelenggaraan FFI (Festival Film Indonesia) tahun lalu 2006 mengisahkan sesuatu untuk dicermati, beberapa pemenang merasa bangga tetapi ada juga peraih Citra seperti orang 'sinting ' merasa dirinya memenangkan piala Citra tanpa disangka-sangka, sikapnya yang tidak menghargai FFI , semua insan ferfilman termasuk pemirsa yang menyaksikan dalam siaran langsung di Indosiar merasa jengah, mereka datang dengan bersikap dan berpakaian ala MTV Movie Award, coba bandingkan dengan ajang Academy Award di Amerika sangat elegan,tertib, berkelas dengan tatabusana beradab dan berbudaya menurut ukuran budaya barat. dan bahkan para pengarah acara event organizer disana selalu mewanti-wanti agar ketika mereka disorot kamera tv agar tetap smile , tak perlu memperlihatkan muka masam dan kusam ketika namanya tidak disebutkan , mereka yang tak eye cacthcing diperingkatkan bahwa itu pesta penghargaan untuk semua insan perfilman , jadi tidak perlu bermuka masam. Terlalu jauh kalau kita bandingkan antara FFI dengan Academy Awrad tetapi bukankah dengan adanya perbandinggan (benchmark) kita akan tahu kelemahan kita, tata busana hendaknya diperhatikan, memakai jas lengkap atau dengan busana tuxedo untuk aktor dan kru film pria akan tampak lebih baik atau dengan batik misalnya , untuk aktris wanita barangkali busana Nasional akan lebih baik dengan kebaya modifikasi atau gaun malam dengan modifikasi busana Nasional akan tampak lebih menarik, kalau diajang Academy Award rumah-rumah busana jauh-jauh hari sudah menawarkan kapada para aktris untuk mememakai busana rancangan mereka, yang pada ujungnya juga untuk menaikan citra siperangcang dan rumah modenya, kenapa tidak kalau disini?. Untuk lokasi penghargaan pila Citra hendaknya tempatnya diatur cukup untuk para insan perfilman , para pengembira dan pejabat hendaknya dibatasi, diajang Golden Globe (ajang penghargaan fim Hollywood yang dinilai atau jurinya para jurnalis asing yang bertugas di Hollywood atau di USA) tempatnya terbatas dengan meja bundar yang ditempati para aktris dan aktor para kru, penulis , sutradara dll, jadi kelihatan rapi tidak banyak dan bertumpuk, acaranya juga tertata rapi dan efisien. Disinilah sebenarnya perlu kita perbaiki , ajang FFI ajang tertinggi penghargaan untuk insan ferfilman dinegeri ini, kita membutuhkan pengarah acara yang handal agar ajang acara ini bernilai, berkelas dan tidak serampangan serta membosankan, acaranya bisa dengan durasi dua jam ditambah selingan iklan empat puluh lima menit, tidak seperti selama ini dimulai pukul 21.00 sampai pukul 23.30 melelahkan dan tidak efisien, satu hal yang lebih penting adalah siapa lagi yang menghargai ajang FFI kalau bukan bangsa sendiri dalam hal ini insan perfilaman, pemggemar film dan dunia broadcasting. dan bahkan yanng mebuat penulis prihatin sikap sutradara yang terkenal yang mempertanyakan 'penting tidaknya acar ajang FFI' sambil berseloroh, apakah karena dirinya tidak menang ? seharusnya berkaca dari ajang Award di Luar Negeri yang menang dan yang kalah tak pernah saling kecam , kalu toh ada paling itu hanya selentingan saja. Ajang FFI yang mati suri selama 12 tahun telah dihidupkan lagi tiga tahun belakangan adalah ajang untuk prestasi, bagaimana mungkin dapat berprestasi tetapi ajangnya tidak ada, siapa yang kan memberikan penghargaan , siapa yang akan mengakui kalau bukan ada yang menilai, sangat aneh kalau orang lalu menganggap ajang FFI tidak penting, bukankah eksistensi seorang diakui dimulai dari temapatnya berkiprah supaya orang luar negeri bisa melihat kemampuan seseorang, terlepas dari soal yang menang yang kalah, sesungguhnyua banyak sekali kelemahan yang ada pada peyelenggaran FFI,tetapi setidaknya kita telah memulai untuk berbenah dan belajar menghargai atas prestasi orang lain, bukankah penata musik Rendy Newman sampai lima kali diunggulkan diajang Academy Award baru bisa menang, atau ada sutrdara terkenal berkali-kali dinominasikan akhirnya menang tahun ini? atau sebaliknya banyak sineas yang baru memulai dibutnya tetapi sudah berprestasi Internasional, disinilah menariknaya bahwa prestasi seseorang sangat tergantung pada konsistensinya untuk menggeluti dunianya , dengan maraknya dunia perfilman Indonesia diamasa mendatang daharapakan mereka bekerja bukan sekedar untuk menghibur atau mendapatkan uang tetapi juga mencoba untuk menunjukan eksistensinya, idelaisme mereka dalam berkarya , sebagai salah satu bentuk seni kreatifitas film akan selau memewarnai kehidupan manusia, karena manusia membutuhkan hiburan yang dapat meninggikan nilai-nilai kemanusiaan untuk membuat kehidupan ini lebih beradab, masih banyak hal yang perlu diperbaiki, kalau dahulu kita selalu memanti siaran langsung FFI lewat TVRI yang diselenggarakan didaerah nampak lebih gebyar, sekarang dengan banyak stasiun telivisi swasta akan sangat membantu dan kita tidak pungkuri bahwa bisnis selalu mendekati dunia hiburan, peran swasta niaga sangat membantu sukses tidaknya FFI mendatang, simbiose yang akan selalu mengejala didunia yang makin saling membutuhkan baik diindustri perfilman sangat bergantung pada semua stakeholder (pemangku kepentingan ) perfilaman itu sendiri, jadi cobalah hargai FFI !

Jumat, 26 Oktober 2007

Bahasa: Antara Sukarelawan dan Relawan

Bencana di Aceh telah menyadarkan kita bahwa solidaritas kita sebagai bangsa untuk membantu saudara-audara kita kita yang membutuhkan bantuan sangat diperlukan, maka banyak sekali Sukrelawan yang berdatangan baik dari bangsa asing maupun dari bangsa sendiri. Kata Sukarelawan sebenarnya telah dikenal lama dalam istilah entri bahasa Indonesia. media massa baik media cetak dan elektronik tak henti-hentinya menyebut kata Sukarelawan dengan menyingkatnya menjadi Relawan, entah kita tidak tahu dari mana penyingkatan ini berasal, isilah Relawan tidak dikenal dalam bahasa Indonesia yang ada adalah sukarelawan yang meurut kamus adalah orang yang melakukan kegiatan atas dasar kemauan sendiri tanpa pamrih(kata benda). Kata asing baik adjektif maupun kata benda menyebutnya Volontaire (Perancis) dengan rela hati, Italia Volentei, Spanyol (voluntario) dan bahasa Iggris Volunteer(kata benda dan Voluntary (adj). Kamus Oxford menyebutkan bahawa Volunteer adalah "person who offers to do Something, esp something unpleasant or dangerous".
Kita tak mempermasalahkan makna kamusnya, tetapi penyingkatan ini sangat mengganggu , sebagimana kita ketahui kebiasaan media ataupun orang Indonesia suka menyingkat, baik itu singkatan hurup maupun kata. Sukarelawan tanpa memenggalnya menjadi Relawan adalah bentuk peristilihan yang utuh tidak dengan Suka dan Rela sebagaimana kata asalnya, pada mulanya penulis merasa lucu dan teringat ketika guru less bahsa Inggris penulis menolak menerjemahkan volunteer menjadi Relawan, yang benar menurutnya 'Sukarealawan ' bukan 'Relawan'. Kata Relawan sepertinya bermakna hanya Rela (willing, acquiesce) tidak disertai suka, bentuk penyingktan ini menbingungkan penutur yang sudah mengenal kata Sukarela, malah Presiden Susilo Bambang Sudoyono kadang mengucakannya dengann benar dan lengkap kadang juga terpengaruh media terutama media televisi yang menyebut Relawan. Media cetak sebenarnya punya keunggulan bahasa tulis , sedangkan media elektronik unggul dari segi pengucapan eja (spell) tetapi pengaruhnya besar , karena kita dengar langsung dan kita anggap benar, tak satupun kamus menerjemahkan kata Volunteer dengan kata Relawan yang benar adalah Sukarelawan. Dijaman perjuangan dan Orde lama pun Sukarealawan banyak ditujuhkan kepada pejuang yang dimobilisasi langsung untuk perjuangan sepertipembebasan Irian Barat ,maupun pada saat konfrontasi dengan Malaysia adan bahkan juga dipakai istilah Sukrealawan PMI dizaman perjuangan. Sebagai penutup penulis berharap ketidakcermatan berbahasa dan bertutur dapat merusak dan bahkan menghilangkan sebagai makna keluhuran bertutur dan berbahasa, tanpa penulis bermaksud untuk mendebatkan ini kepada ahli bahasa tap sejujurnya kita memenggal istilah Sukarelawan menjadi Realawan apakah demi kepraktisan bertutur ? tapi makna sesunguhnya menjadi Sukarealawan adala pekerjaan mulia......

Minggu, 21 Oktober 2007

Split bahasa Melayu


Bermula dalam suatu kunjungan kegiatan studi banding ke Luar Negeri (Malaysia dan Singapura ), sayang untuk tidak berbagi cerita tentang split bahasa yang menggelikan. Dalam suatu pertemuan dengan Datuk Rahim Tamby Chik ketika itu beliau masih menjabat President UMNO Youth Movement Malaysia, beliau memberikan kata sembutan dengan bahasa Melayu tinggi, di Malaysia kata serapan asing banyak yang dibahasamelayukan (dicarikan padanan katanya), sehingga tidak jarang kami berbisi-bisik mencari tahu maksudnya, beliau menjawab tanya jawab denga kata-kata asing yang menurut kami cukup membingungkan, pada saat tanya jawab ada seorang rekan kami dari Ambon bertanya kepada Datuk, kenapa Pengusaha negeri jiran tidak berinvestasi ke Indonesia Timur, jawaban Datuk tak pernah menyinggung kata investasi yang timbul adalah kata pelaburan, binatang apa pula ini, kami baru tahu ternyata itu adalah kata padanan dari investasi. Kata-kata lain misalnya Cabaran 2000, kami tertawa apa maksudnya cadar atau cakar-cakaran ternyata artinya tantangan atau kendala tahun 2000 sebagi mana banya tertulis di billboard, kata lain misalnya orang ramai (masyarakat), serantau, serumpun, penubuhan (pendirian), berbeza (berbeda), setiausaha agung ( Seketaris umum atau Sekretaris jendral), pengurusi (Pengurus), perkara yang remeh-temeh (sepele). Di Singapura tidak jauh berbeda tetapi disini bahasa inggris lebih dominan, walupun ada bahasa melayu yang diinggris-ingriskan (Singlish) sehingga kesannya lucu. Seorang teman yang kuliah di Universitas Nasional Singapura salah satu Universitas terbesar di Singapura , dia mengambil dua program fak . Ekonomi dan Fak. Law (hukum), Saya tanya
"Apa enggak tabrakan waktunya, bagaimana mengatur waktu kuliahnya", Si Encik yang berwajah India ini agak bingung "Ape yang dimaksudkan 'accident'", ujarnya setelah mendengar kata tabrakan, sambil heran dia menunggu jawaban, saya hanya tersenyum menjelaskan maksudnya. Yang menarik lagi Guide akami selama di Singapura dari puak melayu yang fasih berbahasa melayu dialek Indonesia, dia becerita di Malaysia kalau minta air minum jangan bilang minta 'air putih', kami tertegun sebentar, soalnya pada waktu jamuan makan malam kadang disuguhi air minum berwarna merah (dicampur pewarna)"Sebab air putih itu di Malaysia , maaf air mani (sperma)" ujarnya sambil tertawa, kamipun tertawa lebar, jadi bilang saja mineral water tambahanya. Di Singapura juga kelihatannya semua sepeda motor lampunya dihudupkan katanya untuk menghindari banyak terjadi kecelakaan , jadi dari kejauhan nampak semua sepeda motor ber 'mata' menyala jadi semua pengemudi waspada, karena lampu tersebut bukan hanya malam hari tetapi siang hari juga dihidupkan, di Indonesia baru setahun terakhir hal itu diterapakan, mumgkin sebelumnya banyak yang protes pemborosan energi, sehingga sering terjadi kemalangan (eehh...kecelakaan).




Senin, 17 September 2007

Puasa: Refleksi Ungkapan Keimanan

"Hai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertaqwa" (Al Baqarah. 183)

Bulan penuh keberkatan telah datang kita sambut dengan penuh antusias, bulan yang menjadi titik awal untuk mendaki puncak keimanankehadirat Allahw SWT . Tidak ada kata-kata yang tepat untuk melukiskan bahwa bulan yang penuh magfirah itu mempunyai keistimewaan. Ketika kita bertekat bulatuntuk menjalankan syariat-syariat Islam dengan menjalankannya penuh ikhlas ,semua kewajiban-kewjiban maka kita dihadapkan kepada upaya-upaya untuk memberangus sifat-sifat yang anti keimanan.
Datangnya bulan Ramadhan bukan saja untuk menjalankan ritual-ritual keagamaan An Sich,
tetapi merupakan refleksi upaya sadar manusia untuk meyadari khakekatnya sebagai makhluk Allah SWT , dengan datangnya bulan Ramadhan maka kita di ingatkan untuk mendudukkan fungsi kita sebagi khalifah agar tidak melenceng dari skenario hakekat penciptaan manusia.
Upaya sadar manusia untuk mendapatlkan fungsiu jati diri manusia sebagai insan dan pengabdi tidak bisa lepas dari ketaatan untuk menjalankan semua perintah-perintah Allah SWT. Pada malam pertama dia datang kita dibagunkan dari tidur yang panjang dan terjaga bahwa kita masih diberi kesempatan lagi untuk meningkatkan keimanan kita didbulan Ramadhan. Ketika beduk tanda imsak ditabuh maka pada saat itulah telah dimulai suatu perjuangan besar menuju medan pertempuran yang lawannya lebih berat dari musuh yang mempunyai pasukan kavaleri yang hebat yaitu diri kita sendiri. Melawan diri kita sendirikita dituntut untuk menundukan hawea nafsu yang dapat membatalkan puasa . Puasa bukan hanya sekedar mengustirahatkan fungsi pencernaan tetapi lebih dari itu merupakan suatu bentuk ungkapan dasar keimanan.
Apabila kita mengacyu kepada Al-Baqarah ayat 183 yang dikutip diatas, maka sebenarnya ibasdah puasa ytelah dijanlankan oleh ummat terdahulu karena itu perintah puasa adalah wajib yang berarti dapat bersifat given tetap dan tidak akan berubah atau fundamental dan universal.
Refleksi ke Imanan
Puasa sebagi bentuk ungkapan dasar keimanan dapat berarti berfungsi untuk memantapkan keimaman karena sebagai manusia disadari atau tidak kita sadari, kita kadangkala cenderung terjadinya pasang-surut keimanan kita yang dapat mempengaruhi ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Bulan Ramadhan bulan yang didalammnya diturunkan Al-Quran, oleh krena itu rfleksi keimamn kita disegarkan kembali krena dengan mengingtkan kembali kepada petunjuk kita dalam menjalankan semua perintah Allah SWT , maka ke imaman menuju ketaqwaan yang sempurna dapat kita capai. Ungkapan dasar keimamnan itu dapat kita rfelesikan dengan menjalankan puasadengan menahan diri dari dorongan nafsuHawaniah seperti nafsumakan dan seksdengan mengendalikandan mengaturnyasehingga terhindar dari keinguinan-keinginan subjektif sesaat yang dapar merusak ibadah puasa, oleh karena itupembinaan terhafdap kualitas kita sebagai insan yang kahlifatulllah sehingga misi manusia sebgai penyembah Allah SWT , yang ikhlas (mukhlissin lahuddin), sebagimana frman Allah.
"Tidakkah kamu diperintahkan kecuali untuk meyembah Allah yang ikhlas didalam agamanya (Q.S.Al-Bayinnah: 5).
Jadidari ayat ini pada dasarnya manusia itu adalah mahkluk beragama dan bertuhan, sehinhgga kalau terjadi penyimpanganberagama dabn ber-Tuhan,sehingga jkalau terjadi penyimpangan adalah karena pengaruh intervensi kehadirannya dimuka bumi. Maka dari ituupaya yang dilakukan dapat berarti iupaya pernyadaran kembali kita sebagai Khalifahtullah,dengan predikat ini maka Allah memberikan kencederunagn perbuatan-perbuatan baik (hanief) yang dapat meberikan doronagn bagi manusia untuk meyadari dirinya sebagai hamba Allah SWT, yang mnegacu kepada petunjuk-petunjuk yang benar yaitu Al-Quraan dan Hadist, oleh karena itu tidak ada aalasan bagi manusia untuk mengakui bahwa puasa itu membraratkan hanya orang-ornag yang menyonmpanglah yang mengganggap puasa itu hanya berlapar-lapar saja.
Ungkapan dasar keimananini akan tercermin dari tingkah laku kita untuk menjalani puasa tanpa beban tetapi dengan kekhususan yang tawaduk dengan harapan agar ibadah puasa kita dapat menjadi semacam wujud pangabdian kepada Allah SWT. selama kita melaksanakan ibadah puasa maka darim itu hendaknya tetap mawas diridengan melipatgandakan amalan-amalan puasa dan melakukan intropeksi agar kita tetap menjadi hambanya yang bertaqwa.
Ibadah puasa dalah ibadah khusussiah kepada Allah SWT , maka dari itu hanya kita dan Allah SWT yang tahu apakah kita benar-benar menjalankan ibadah puasa atau hanya sekedar mengikuti -ritual-ritual formal semata , karena kekhusussannya itulah maka ibadah puasa mempunyai keistimewaan. Perlawanan-perlawanan terhadap nafsu angkara murka terasa merupakan perjuangan yang tidak bisa lepas dari fungsi kita sabagi makhluk Allah , untuk mencapai predikat ketaqwaan kepada Allah, hanya Allah yang tahu hambanya yang paling bertaqwa. Didalam bulan Rmadhan kita dituntut untuk berlomba-lomba didalam kebaikan "maka berlomba-lombalah kamu didalam kebajiakan (Q.S. AL-Baqarah: 148), dengan menumbuhkan semangat berkompetisi untuk mengerjakan kebaikan yang tentu sajai diridhoi oleh Allah, yang merupakan suatu prinsif fastabiqul khairat, dalam prinsif ini kita dituntut untuk selalu getol berbuat kebaikan , baik itu ibadah kepada Allah maupun ibadah yang bersifat muamalah, sosial kemasyarakatan.
Sebagai cerminan rasa ketaqwaan kepada Allah SWT , maka ibadah puasa menempatkan diri manusia pasa posisi yang mengariskannya untuk senantiasa memepegaruhi imannya agar tetap senantisa mengacu kepada kitabullah dan Sunnnatulah Rasullah, karena eksistensi Allah SWT adalah satus-satunya wujud kebenaran mutlak dari adanya esensi alam semesta ini, oleh karena itu datangnya bulan Ramadhan dan pelaksaan ibadah puasa dapat menyegarkan kembali suasana kebaharauan hatinurani keimaman kita kepda Allah SWT, dan semua itu tidak terlepas dari keinginan manusia untuk berupaya menjadi hamba yang baik menuju derajatm keimaman yang tinggi. Puasa sebagai suatu bentuk penggojlokan iman kita sehingga kita dapat lahir kembali menjadi fitrah yang suci melalui perjuangan yang maha hebat dan berat, beratnya perjuangan itu akan mendapat ganjaran sesuai dengan amal dan perbuatan kita selalma sebulan penuh menjalakan ibadah pusa yang pada gilirannya nanti menuju kepada insan kamil , sehingga terbangulah suatu bentuk ummat yang baik menuju keridhoanNya.(bersambung)

Proyeksi Iman
Bulan Ramadhan adalah juga merupakan bulan yang menempatkan manusia pada posisi kehambaan untuk senantiasa memproyeksikan iman dan amalannya kearah posisi yang lebih baikdari bulan Ramadhan yang sebelumnya. Proyeksi iman tersebut haruslah dilandasi oleh kesebaran didalam menaatisemua perintah-perintah Allah SWT, menjauhi semua larangannya. Didalam memeproyeksikan iman kita haruslah dibekali diri kita dengan sifat sabar dan tawakal, selam kita dihadapkan kepada cobaan dan musibahdan menjadikan shalatsebagai penolong kita, sebagimana firman Allah "Jadikanalah sabar dan shalat sebagai penolongmu kecuali bagi orang-orang yang khusuk" (Q.S.Al-baqarah:45).
Kesabaran tentunya akan sempurna apabila kita menyadari bahawa semua itu adalah kehendaknya, kita tidak boleh menggapnya bahwa ada semacam ketidakadilan yang kita terima, tetapi semua itu mertupakan suatu ikhtiar untuk lebih meningkatkan lagi keimanan kita dan dengan sendirinya terpancar dari tindakan yang dilandasi oleh ajaran kebenaran dalam Al-Quran. Apabila selama sebulan penuh kita dapat menghalau semua godaan-godaan tersebut maka Allah akan memberikan ganjaran yang sesuai dengan amalan-amanalan yang kita lakukan. Ibadah puasa akan selalu bermaknan dengan meningkatkan standar keimaman kita yang nantinya dapat diproyeksikan untuk lebih memantapkan keimamanan kita. Ibadah puasa merupakan rukun Islam yang selalu sarat dengan makan-maknna yang dalam bagi ummat Islam. Dengan berpuasa boleh dikatakan ada semacam dorongan untuk berperilaku dan bersikapenuh keihklasan dengan demikian sebanarnya dengan kita berpuasa kita disadarkan kembali akan weksistensi kita sebgai hamabnay-Nya.
Kemamtapan iman yang terrepleksikan dalam semua kepatuhan dan ketaatan kepada Allah SWT , untuk menempatkan posisi kehambaannya pada pijakan iman yang kuat dan semuanya sangat tergantung kepada manusia sebagai hambanya apapakah dia konsisten dengan segala perintah sang pencipta atau hanya sekedar untuk mengikuti ritual ibadah semata , oleh karena itu ibadah puasa dapat dikatakan sebagai proyeksi pemantapan iman menuju ketaqwaan kepada Allah SWT . Esensi dasar dari puasa adalah peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Kekuatan yang mendasari beribadah puasa adalah suatu keinginan untuk selalu meningkatakan kesempurnaan selaku hamba-Nya dengan penuh keikhlasan dan tawadu yang nantinya akan bermuara kepada pencapaian keridhaan Allah yang melindungi kita dan segala penolong hambanya. "Ikutilah Allah, Allahlah pelindingmu, dan Dia- lah sebaik-baik penolong" (Q.S. Ali Imran : 150). Dengan demikian pribadi muslim selalu diingkatkan bahwa kita harus selalu berusaha untuk konsisten dengan ketaatan kita. Gojlokkan puasa akan membuahkan hasil kepada pribadi-pribadi muslim menjadi insan atau manusia beriman dengan perjuangan iman yang optimal. Selama sebulan penuh kita mempersiapkan diri dan menjalankan ibadah sebagai motivasi dasar yang dilandasai karunia yang diharapakan manusia beriman , Sehingga kita selalu mendapatkan ampunan Maghfiroh dan Allah SWT. menuju ummat yang diberkati Allah. Insya Allah.
Akhirnya sebagi penutup:

Api itu telah datang
Sambut dan songsonglah
Memancarkan semagat Keimanan
Dia datang untuk orang yang mengharapkan
Demi Kemenangan dan Ampunan.......
Jangan kau tampik kedatangnganya
Hanya orang-orang yang terlelelap yang tak menyukainya
Tapi......
Jadikanlah dia bara api yang membakar
semangat
Bagai hambanya untuk beriman

Dia datang menggugah kita
Dia membangunkan tidurmu
Kesabaran yang sarat makna
menuju fitrah semangat bersuci

Kita jangan terhempas dipantai penyebar dosa.




Senin, 27 Agustus 2007

Televisi Dan Kekhawatiran Kita

Tidak bisa kita bantah bahwa media televisi mempunyai keunggulan dibandingkan dengan media massa lain yaitu mampu menembus kotak-kotak geografis maupun sosiologis. Jenis media televisi termasuk media yang daya pervasinya (pengaruhnya) sangat kuat. Pengaruh media televisi sosiologis dan psykologis merupakan suatu kajian dan permasalahan yang saat ini menjadi kekhawatiran bagi para akhli mengenai damapak negatif televisi.
Menurut Hirsch dalam Gonzales (1988), berpendapat tentang pengaruh umur pada terkenanya media massa , yaitu bahwa kelompok-kelompok tertentu yang rentan dalam masyarakat , seperti orang-orang yang masih sangat mudah dan telah sangat tua , ialah penonton berat televisi. Sejalan dengan pendapat diatas ternyata beralasan dampak melubernya media informasi televisi karena dengan kemampuan audiovisualnya ketika ditayangkan nyaris tak terbentur hambatan apapun termasuk yang tidak melek hurup . Justru dengan kemapuan audiovisualnya itulah hambatan apapaun dapat diterobos.
Konsekuensi dari kemapunannya yang menembur kotak-kotak geografis dan sosiologis ini adalah berdampak kepada halayak pemisrsa terutama dampak culture sock terutama bagi orang-orang yang maasih sangat mudah (baca anak dan remaja), tidak jarang tayangan TV menjadi semacam referensi khususnya bagi kalangan remaja untuk memerankan dirinya dari figur imitasi yang diidentifikasikan dalam dirinya, begitu juga bagi anak-anak pengaruhnya juga cukup besar, film-film yang dikonsumsi oleh banyak anak dikhawatirkan, masyarakat , karena sifatnya yang mental imagenery yang dapat menembus anak dalam dunia fanstasi yang dikhawatirkan membentuk pola fikir yang berkembang dalam jiwa anak akhirnya terbentuk dengan perilaku yang negatif anatara lain timbul sikap-sikap aanti -sosial, arogan, super tidak tawadu , dampak negatif sepeerti ini tentunya sangat penting bagi kita sadari karena upaya pencegahan nya banyak ditentukan oleh orang yang dekat dengan anak itu senditi yatu para otang tua dan masyrakaat, memilih film dengan pakem yang seuai dengan daya nalar anak dan menjelaskan esensi dari suatu hakekat dengan cara duduk dekat dengan anak kita pada saat film ditayangkan dan menjelaskan esensi itu sesuai dddengan daya nalar anak, anak dipaandu dan dibantu daalam perburuan daya nalar sehingga dalam diri anak timbul pengkayaan ajaran-ajaran moral kebenaran hidup.
Salah satu penyebab daari timbulanya kekhawatiran masyarakat itu adalah karena ada perbedaan menyolok antara nilai-nilai yang tumbuh daan dianut dalam budaya masyarakat Timur (eastern culture). Dalam budaya Timur kebenaranlah yang kan menang bukan yang kuat yang meanang, tetapi dalam budaya masyarakat Barat (western culture) yang kuat dan berkuasalah yang akan menang dengan kelicikan-kelicikan dan teror-teror sekan-akan hukum itu sudah tidak lagi digubris, habisi dan menang.
Dampak negatif lain dari TV adalah dengan iklanya yang aduhai,wah dan spektakuler dan malah kadang-kadang bersifat underdeveloped, para penggagas iklan secara tidak sadar telah menciptakan idiom-idiom tertentu yang penekannya pada aspek perangsangan interpretaasi yang amat dangkaal tidak jarang yang jadi sasaran adalah kaum wanita dan idiom-idiom khas tubuh wanta , dampak ini juga terjdi pada iklan produk yang menggiring konsumen bersikap konsumerisme mereka khusunya menengah keatas dijangkiti penmyakit ini, kosnsep eye cathcing yang menonjolkan produk denagn embel-embel pelecehan seharusnya diganti denga konsep iklan yang lebih human interest dengan pedekatan kepada lingkungan. Bila kita kaji sebe tulnya proses komunikasi iklan berlangsung searah, dengan tahapan menarik perhatian , membangkitkan minat , merangsang keinginan, yang menciptakan keyakinan akhirnya membeli dan menggunakan produk tersebut disinilah ampuhnya iklan itu. Untuk mengatasi dampak nya sebenarnya sangat tergantung kepada konsumsen dengan mempelajari produk tersebut dari hasil penelitian Lembaga Konsumen, sayangnya di Indonesia Yayasan Lembaga Konsumen Indinesia (YLKI) ,belum berfungsi dengan baik walaupun mereka telah bekerja keras untuk itu, sepertinya YLKI menjadi 'musu' Produsen. Konsumen sebenarnya dinegara maju berhak untuk tahu semua produk dang menggugat bila mersa dirugikan.
Jadi sebetulnya dampak dari luberan dari TV yang penulus contohkan dengan film anak-anak dan iklan dapat diatasi dengan melakukan to save dari lingkungan kecil keluarga, masyrakat, dan institusi yang medukungnya, sehiangga dampak itu dapat diminimalkan, kita tidak hanya rkekakayaan dan keinginan tetapi juga berwawasan, banyak orang kaya tetapi berwawasan miskin (meminjam istilah La Rose).

Pusataka:
Gonzales, Hernando.1988. Efek Komunikasi Massa dalam Jahi, Amri ed Komunikasi massa dan Pembangunan Pedesaan dinegara-negara Dunia Ketiga. Gramedia.Jakarta.

Jumat, 27 Juli 2007

judulnya entar aja ya he.he




Prolog

Langit terang, bersih dan benderang, dipegunungan yang sejuk udara mendingin membangunkan bulu roma, beberapa bintang berbaur , beberapa bintang berpencar,rasi bintang leo nampak lebih menonjol malam itu sekakan-akan alam siap menanti kehadiran sang cabang bayi , bulan sabit nampak diikuti satu bintang terang posisinya menguntit dengan jarak sangat dekat dengan ekor bulan sabit , penduduk menyebutnya Raja Tikam* pertanda kejadian-kejadian gelap akan terjadi, banyak kejadian-kejadian penting diakaitkan dengan fenomena alam itu, hal itulah yang membuat mereka lebih waspada dan bertindak hati-hati dalam membaca fenomena alam , peristiwa penting seperti peritiwa kriminal ,seperti pembunuhan biasanya berhubungan dengan kehadiran si Raja Tikam . Di perbukitan yang subur pohon-pohon kopi memutih , musim berbunga pohon kopi telah dimulai , beberapa bunga berguguran , helai-helainya yang memanjang jatuh diantara ranting-ranting pohon kopi .Dikeheningan malam itu.tangis perempuan memecah keheningan malam .Digubuk yang dibangun dengan dididing pelupu**diantara diding pelupuh sinar temaran lampu teplok bergantian timbul tenggelam dicelah-celah pelupuh, tak tangis bayi yang ada tangisan sang Ibu , berteriak histeris "kenapa aku melahirkan linggur*** apa salahku Tuhan" Bayi itu berbebntuk linggur , seperti labu putih yang lonjong , orok itu bergerak-gerak , selaput yang membungkusnya nampak tranparan urat-urat yang memerah dan membiru dianantara selubung selaput yang membungkusnya. dengan tergopoh-gopoh sang dukun bayi menuruni tangga rumah panggung menuju lumbung padi dibelakang rumah, dia pungut satu bulir padi yang berujung tajam dan lancip. padi dilumbung padi itu adalah padi hasil panen padi itu adalah padi darat,penduduk menamam padi diantara sela-sela tegalan diantara pohon kopi,karena terbatasnya lahan dan pengairan dipegunungan yang sulit maka padi jenis daratlah yang mereka tanam . sang dukun menyeruak ditengah kerumunan. Bayi bergerak-gerak seperti kepompong dengan dan urat-urat yang membiru. sang dukun meretas selaput itu dengan ujung bulir padi, maka pecahlah tangis sang bayi yang tadi membisu. bayi panjang dan selamat dengan tangis yang membucah. Sang Demang mengambal arang didapur dituliskannya dengan jelas tangal dan tahun bayi lahir 1917 dipintu kamar itu. telah lahir Rasi, bocah yang nanti perjalanan hidupnya sungguh berwarna.

___________________________________________

* raja tikam : posisi bintang biasanya satu bintang menguntit bulan sabit
**pelupuh : dinding yang terbuat dari pohon mambu yang dicacah secara acak hingga berbentuk lembaran
***linggur : tumbuhan labu yang termasuk kelas Binncata cucurbhitacea, lebih tepatnya seperti labu air
(Binncata hispiola. Thumb.
cogn) jenis lain yang serupa labu air.