Senin, 31 Desember 2007

Teror Kehidupan

Pagi ini aku melangkah diantara bara-bara menyala, kesulitan yang luar biasa mernggelayut diantara kaki-kaki yang terlihat sedih, kepedihan dan kesengsaraan mendalam luar biasa, penderiataan yng bertubi membangun jiwa yang hampa , kengerian, teror kehidupan yang membekas beban dengan hujan diantara bulan Desember. Hujan yang mengguyur bara yang menyelimuti.

Hari-hari akhir dipenghujung tahun, tak nyaman penuh bencana dengan gerimis mengintai membasuh wajah yang hilang, tak ada lagi keriangan penuh luka batin diantara khayalan kepuasan asasi.

Bulan-nulan akhir dipenghujung tahun Gregorian, disambut baik kepedihan sedih, dingin dan gemetar, hati menjadi sesak perasaan terhempas gunung kemarahan. Adakah masih ada harapan diujung tahun ini, dingin dan hujan akan selalu menembus melupakan akhir dari pembelaan sebuah angka.

Tahun-tahun awal demi taman bulan-bulan silam, bergerak menekan kembali, meyatuhkan remah-remah roti, meyentuh kalbu dan narasi, mengejar bayang-bayang mimpi, masih adakah mimpi boleh kita bermimpi, hasrat tandus mengejar memburu waktu, tahun-tahun tenggelam dan berganti angka dan berganti cerita, suka dan duka dan sempat membentang hari-hari diujung mata.

Bogor , 31 Desember 2007 jam 06.30

Kemandirian Orpol dan Ormas Fenomena Kemapanan

Kemandirian dalam arti fungsi edukatif menjadipenting sebagai landasan fundamental untuk beranjak dewasa secara biologis dan psykis, lalu bagaimana dengan kemandirian orpol (organisasi politik) dan ormas (organisasi masyarkat), yang ada sekarang?
Dalam lingkup sistem suprastuktur dan infrastruktur kemandirian menjadi titik keberagaman yang berfokus pada satu jalur keberagaman tata orgaisatoris. Bahasa Pemerintah dalam memerjemahkan kemandirian cenderung dipopulerkan kearah sudut kepentingan politik dan stabilitas yang inheren pada suprasistem kenegaraan.
Pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Pemerintah sebagai strategi dan kebijaksanaan pembangunan poliitk pada PJP II , seharusnya lebih bersifat dialogis politis yang fleksibel dengan meminimalkan sudut kepentingan yang dominan, supaya susunannnya mendekati titik fokus agar bidikan yang diarahkan tidak terlalu jauh dari titik bidikan , dan jangan sampai menyinggung garis yang jauh dari titik bidikan, oleh karena itu , diperlukan keberanian untuk membuat pola yang lebih tegas.
Mmembaca fenomena diatas kemandian ormas dan orpol dan bentuk keorgaisasian yang beragam harus dilihat dengan realis sebagai bentuk ungkapan kemasyarakatan atau kemajemukan masyarakat dalam memgaktualisasikan diri untuk mencoba menjadi pilar penembus kebuntuan dan muncul kepermukaan sebagai fungsi dari titik singgungnya, maka dari itu diperlukan kemandirian.
Ada beberapa arlternatif komponen penting yang diperlukan untuk mencapai kemandirian:
a. Suprasistem yang mendukung kearah pengayoman yang bersifat normatif dan heterogen.
b. Indikator faktor pendukung lebih bersifat transfaran.
c. Aktualisasi dari program yang mengarah kepada arah yang konstruktif tanpa tekanan.
d. Keberanian untuk menembus birokrasi yang kaku dan tidak perlu.
e. Membuka kemudahan pada sistem alokasi pendanaan.
f. Memberikan peluang yang lebih besar pada orpol dan ormas untuk membuat kendali sistem
finansial.
g. Membuka keran indikator peluang kemandirian yang lebih luas.
Apabila komponen diatas tidak menjadi hala yang penting , maka fungsi kemandirian hanya sekedar pengawasan yang dikendalikan artinya dia mandiri karena direkayasa arah kemandiriannya. Untuk itu diperlukan buadaya keterbukaan karena budaya transfaran merupakan metafora yang tepat sebagai starting point, analisisnya seperti mendaki gunung demokrasi yang mengalir bersama waktu. (bersambung).

Senin, 10 Desember 2007

Puisi-Puisi Tahun Baru

Pengantar: puisi-piuisi dibawah dibuat pada waktu menjelang akhir tahun 2006, dimana di perusahaan tempat saya bekerja diadakan lomba kartu tahun baru (Greeting Card). dan kebetulan kartu saya yang saya buat menjadi buku kumpulan puisi ditambah ilustrasi gambar dan fotografi, kartu ini yang berbentuk buku memenangkan juara kedua , aku senang kerena ternyata banyak juga penggemar puisi sehingga mereka teman-temanku bergantian membacanya.

2006 berlalu
Salju putih turun berbulir
Dingin tanpa suara
Nafas terengah-engah ditahun silam
Berganti nafas nuansa kehidupan
Dari ujung memandang sinar
Nampak putih diantara mega
Telah beranjak diantara kesedihan, kecemasan
keberhasilan, suka dan duka
Kini tanpa terasa hujan dan salju berbaur
Menyelimuti tubuh yang lelah
Selamat tinggal 2006
Sambut jingga 2007
Menanti kehidupan
Good by 2006
Adios 2006

Oleh; fernando Arfan
Bogor, 30 Desember 2006


2007. Berhadapan
Ufuk mendingin, menggigil tubuh yang segar
Tak bersuara dia datang
Tak bergeming dia kembali
Tak curiga dia menghadap
Tak lekang dia menanti
Tak leleah dia mengikuti
Dia datang tanpa diundang
Dia datangh pasti dan suci
Kita berharapan
Kita bersuka cita
Lupakan kegagalan
Lupakan keresahan
Sambutlah dan tanpa sungkan
Menghadirkan sinar kemuliaan
Selamat datang 2007. Akhlan Wasalan


oleh : fernando arfan
Bogor, 30 Desember 2006


Langit bersih, membiru
Awan putih bergumpal
Matahari jingga menyambutmu
Tahun dilalui suka dan duka silih berganti
Matahari menjadi harapan
Matahari menyinari asa
Matahari menyongsong prestasi
Ada suka diantara duka
Ada harapan diantara keputusasaan
Ada rasa diantara nestapa
Ada debu diantara tanah
Langit menanti
Langit menunggu takkan ada lagi prasangka
Harapana menyatu dengan peluhmu

Oleh: fernando arfan
Bogor, 30 Desember 2006


2007
UNTUK HIDUP
YANG LEBIH CERAH


Jejak langkah tenggelam
dialutan pasir
Sambutlah matahri jingga
Rentangkan tanganmu
Sejauh cakrawala
Tengadahkan wajahmu
Hirup udara segar
Tegarkan jiwamu

Season's Greetings
Selamat Tahun Brau 2007


oleh: Fernando arfan
bogor , 30 Desember 2006

Ikhtiar dan usaha bersatu dalam dada
Berusahalah dan
apa yang manjadi hakmu ambilah
Apa yang manjadi hak orang lain serahkanlah
tawarlah yang kau suka
Siang berharap gembiri
Sore berharap nyata
Segemggam nafkah ditelepak tangamu
bersyukurlah
Jika kau dapat brusahalah dan
berupayalah sampai kau dapat
Tuhan berada diantaramu


Oleh: Fernando Arfan
Bogor, 30 Desember 2006


Kering keringat setiap hari
Menyatu menjadi segenggam kehidupan
Orang yang membantumu adalah
Manusia yang membangun hamparan keberhasilanmu
Pekerjamu bukan alatmu tetapi pekerjamu adalah karibmu
Jangan kau pisahkan antara darah dan aorta
Karena manyatunya darah memacu jantung kesuksesan
Nafkah mereka kau serahkan
Keuntunganmu adalah upahmu
Jangan ambil hak mereka dengan menipu kesengsarannya
Kita dan mereka berada dibumi yang sama


Oleh Fernando Arfan
Bogor, 30 Desember 2006


SEASON'S GREETING

And Best Wishes for a happy New Year


-berharap selangkah lebih maju
-berharap selalu terdepan
-berharap sukses dan berkreasi dengan pasti

SELAMAT TAHUN BARU 2008