Rabu, 30 April 2008

Menantang Tuhan?

sujud dan bertefekur
tunduk dan bersunyi diri
tak ada kepastian
Tuhan ada dihati
aku tak memantang
tapi aku tak mengerti maksudMu

Outsourcing penjajahan Kapitalis?

Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari buruh pengertiannya disini termasuk karyawan, tuntutan organisasi buruh adalah penghapusan sistem kontrak. outsourcing, dan privatisasi, lebijaksanaan pemerintah yang tak memihak buruh dan bahkan menyakitkan buruh (bertsambung)

Minggu, 30 Maret 2008

MISTERI YANG HILANG

Tanpa bantuanmu aku mampu menenggelamkan dunia
tak perlu bersumpah kau bulatkan tekadmu untuk menggenggam dunia
hijaunya rerumputan akan mengiringi langkahmu dan meyimpan tenaga mu yang memburu
taklepas matamu nyalang melihat angsa putih diujung danau kesendirianmu
berbagai misteri kau lalui tak terjawab dan hilang
misteri yang hilang dipadang pengembalaan

Bermil-mil kau lalui untuk mencari misteri yang hilang
keringat terkuras mengering dan tak berbau
nafas sisa dihirup berulang-ulang
keutara kau cari keselatan kau sibak, ketimur kau telusuri kebarat kau singkap

takkan lama kau menemukan misteri itu
tapi terlalu jauh untuk menjawab dengan segala alasammu
tannyakan mengapa matahari keruput enggan menyinari
bisikan terdengar tak memelas lagi
terkurung dibelantara tak berbunga dan kisut jeruk yang menghitam

miteri tinggal misteri tak terjawab tanpa keraguaan
nestapa yang siap mengamini takan lagi ada
burung-burung pemakan bangkai kenyang dengan mulut penuh darah mangsa
awan menhitam berbalut mega menjauah dan menelungkupi pijar halilitar
misteri itu di dalam dirimu dikalbumu.


Cibubur, 30 maret 2008 10:15

Sholat dimana?

Di Jakarta terutama dipusat-pusat perkantoran dengan gedung-gedung yang tinggi jarang sekali tersedia fasilitas pusat pribadatan yang dirancang atau didisign khuhus dari arsiteknya, banyak tempat ibadah sperti musholla dan masjid "dadakan" misalnya menganbil lahan parkir atau mengambil sudut-sudut tempat yang layak pakai, ironis sekali negara dengan penduduk mulim terbesar didunia tetapi tempat ibadahnya kurang representatif, memang pengelola gedung punya isnisiatif sendiri untuk menfasilitasi hal tersebut, tetapi karena bangunan tidak dirancang daria awal menyatu dengan gedung akhirnya semuanya serba darurat, hanya digedung-gedung tertentau yang mempunyai masjid dan tempat ibadah itupun apad adanya, seharusnya Pemda DKI menerbitkan aturan khusus bagi investor atau pengelola gedung untuk membuat dan merancang tempat ibadah yang layak sesuai dengan kriteria MUI, sehingga tidak asal bangun, tapi anehnya untuk perpakiran mereka patuh dengan aturan Pemda , tetapi untuk tempat ibadah sangat sulit, kadang tempatnya pengap, kurang higenis dan nampak kumuh, sudah selayaknya ini menjaji keharusan Pemda agar gedung mempunyai fasilitas tempat peribadatan yang refresentatif, jadi terserah anda mau sholat dimana ?

Kamis, 28 Februari 2008

Posisi dan Kedudukan Peran HMI

Pembangunan sumber daya manusia menjadi penting dan mendesak akibat pembangunan fisik serta gelombamng globalisasi yang baergulir dengan cepat dan komplek dengna intensitas yang makin tinggi menjelang PJPT II, pergeseran tata nilai yang dianut oleh mansyarakat. Dalam struktur berdasarkan atas prinsip genealogis, maka aspek agama menjadi penting dan besar pengaruhnyua pada modernisasi. Sikap keberagaman yang merupakan bagian dari sikap bangsa Indonesia yang dienkulturisasikan oleh manusia Indonesia dalam hidup dan kehidupannya.
Fugsi lain dari agama adalah dapat mendorong dengan pengaruh yang besar dan kuat karena agama berfungsi sebagai agent of modernization. Dalam fenomena diatas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang di dirikan beberapa tahun yang lalu tepatnya tanggal 5 Februari 1947 atau 14 Rabiul Awal 1366H, oleh mahasiswa-mahasiswa yang sangat muda usia (bukan sebagaimana disebutkan Karl Maenheim The youth is the man who feels young, Munir, 1991)
Mengidentitaskan diri dan menegaskan bahwa organisai ini menghimpun mahasiswa Islam dan bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah (pasal 3 AD HMI). Nilai Keislaman yang dipahami di HMI bukanlah secara ritual formal akan tetapi secara subtansial fungsional.
Fungsionalisasi Islam tersebut diterjemahkan dalam bentuk dilaksanakannya perkaderan secara rutin serta berkelanjutan dari diri pribadi anggotanya. Sumber bahan perkaderan berasal dari nilai Islam yang dituangka dalam pola fikir , pola tindak dan pola sikap yang terpadu antara Iman, Ilmu dan Amal (QS Al-Mujadalah 10), maka dapat diambil kesimpulan intisari bahwa sejak awal berdirinya HMI telah berperan sebagi sumber insani pembangunan bangsa.
Ada tiga alasan strategis yang menempatkan posisi HMI serta sekaligus merupakan sosial aspirasi setiap kader Himpunan , yaitu:
Pertama nilai Keislaman, Kedua Kemahasiswaan, Ketiga Kepemudaan dan KeIndonesiaan . Dengan demikian posisi HMI secara internal bisa sebagai organisasi perkaderan yang ekskulusif dan ketat yang justru dengan hasil kekaderannya tersebut mereka memiliki kepekaan tinggi terhadap denyut nadi kehidupan dan keluhan masyarakat untuk membantu masalah dan kesulitan kehidupan mereka sebagai makhluk Allah.
Para anggota yang aktif di HMI akan banyak memberikan masukan bagi kariernya, baik melalui profesi keahliannya maupun sebagai alumnus yang secara riel mereka telah banyak memenpati posisi strategis yaitu memiliki peluang untuk merekayasa perubahan ummat.
Ide Dasar Berdirinya HMI
Pada saat yang sama beberapa tahun yang lalu dikota pelajar Yogyakarta, lahir sebuah kesadaran baru dalam upaya mencapai cita-cita bangsa . Kesadaran ini tidak keluar dari pemikiran konseptual teoritis dari seoarang besar yang masyur, malainkan terbersit dari hasil perunungan kemasyarakatan yang mendalam dari seoranmg mahasiswa (bersambung)

Jumat, 01 Februari 2008

Perempuan dan Kecenderungan Global

Pada tahun 1990, Komisi perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai status wanita menemukan bahwa palaksanaan strategi jangka panjang Nairobi untuk kemajuan wanita menuju tahun 2000, yang dicetuskan tahun 1995, yang menjadi cetak biru untuk hari depan wanita disemua bidang masih ada yang tidak memadai.
Hal ini terungkap di dalam Notes for Speaker yang diterbitkan UNIC . Komisi tersebut menemukan keadaan wanita telah memburuk , terutama dinegara-negara yang sedang berkembang, dan bahwa kemunduran telah terjadi di bidang Pendidikan, lapangan kerja, dan kesehatan, dan memperingatkan jika masyarakat gagal mencapai persamaaan antara wanita dan pria (Gender), antara lain akan menyebabkan kemerosotan ekonomi dan lenyapnya pembangunan sosial , peyalagunaan sumber daya manusia dan mundurnya kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
Kekhawatiran dan fenomena yang dirisaukan oleh Komisi PBB mengani status wanita itu menunjukkan bahwa wanita, yang dalam penegrtian perempuan , merupakan bagian intgral dalam proses pembangunan dan kehidupan manusia secara keseluruhan.

Kamis, 31 Januari 2008

"Menggugat" Pemilihan BG

Judul diatas tidak dimaksudkan untuk memojokan tetapi merupkan shock therapy jurnalistik saja. Pemilihan Bujang Gadis (BG) Palembang digelar kembali untuk yang kesekian kalinya. Pemilihan BG merupakan kalender tahunan dari dinas pariwisata Tk II Kotamadya Palembang . Acara yang berlangsung setiap tahun dan bertepatan dengan hari ulang tahun kota Palembng , memang menarik dan peminatnyapun tidak pernah surut , karena pemenangnya mendapatkan kredit point pada pergaulan kawula muda,, lengkap dengan segala pesonanya.
Figur yang "cak mano" yang dicari? BG yang di inginkan panitia antara lain performancenya okay dan bagus, wawasan berfikir yang makro, bermental baik, berpengetahuan luas, ekonomi, sosial politik terlebih pada unsur kepariwisataan yang menyangkut budaya Palembang. Tetapi betulkah semua BG menguasai persyaratan itu? persoalan ini tentunya menarik untuk dikaji ditengah prosesi penobatan dan peringatan hari jadi kota Palembang.

Tuntutan serperti ini adalah wajar karena BG boleh dikatan tidak sama dengan model ratu-ratuan lainnya walupun tisdak bisa kita bantah nuansanya kadangkala sama. Pemilihan model ratu-ratuan lainnya yang biasanya disponsori oleh Perusahan Kosmetik sekaligus lahan iklan promosi produknya, dan pemilihan BG tidak sama dengan penilaian ajang kontes kecantikan lainnya yang penilainnya justru merusak nilai-nilai budaya bangsa dan cenderung tidak manusiawi seperti Pemilihan Miss Universe maupun Miss World yang sempat menjadi kontroversi ketika wakil kita mau diukutsaertakan dalam kontes tersebut. (bersambung).

Selasa, 01 Januari 2008

Kesiapan Pemuda Indonesia Hadapi Era Perdagangan Bebas

Dalam tiga puluh tahun terakhir pada masa pemerintahan orde baru telah terjadi proses transformasi soasial, ekonomi, politik dalam bebrbagai bidang terasa begitu cepat sehingga membawa berbagai konsekuensi terhadap dinamika internal masyarakat. Perubahan -perubahan tersebut tidak hanya sebagai proses pematangan sosial kemasyarakatan tetapi juga faktor-faktor kelembagaan fundamental.
Dalam perkembangan peronkonomian Indonesia dihadapkan kepada kessiapan Indonesia menghadapi era perdangan bebas, yang memungkinkan ditembusnya batas-batas negara dengan penyederhanaan peraturan-peraturan perdagangan. Persoalan utama adalah antisipasi dan persiapan yang harus dilakukan menghadapi era tersebut. Munculnya persaingan global memenuntut kita untuk selalu waspada dan siap mengantisipasi perubahan dunia yang akan terus mengelinding.
Berangkat dari permasalahan datas maka diperlukan langkah antisipasi kesiapan kita dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan dikalangan lapisan masyarakat khususnya generasi muda. Didalam menumbuhkan semngat wirausaha kita tidak hanya bertumpu kepada pengembangan SDA tetapi bagaiaman SDM manusia Indonesia khususnya dikalangan pemuda untuk siap mengantisipasi era perdangan bebas. (bersambung)

Senin, 31 Desember 2007

Teror Kehidupan

Pagi ini aku melangkah diantara bara-bara menyala, kesulitan yang luar biasa mernggelayut diantara kaki-kaki yang terlihat sedih, kepedihan dan kesengsaraan mendalam luar biasa, penderiataan yng bertubi membangun jiwa yang hampa , kengerian, teror kehidupan yang membekas beban dengan hujan diantara bulan Desember. Hujan yang mengguyur bara yang menyelimuti.

Hari-hari akhir dipenghujung tahun, tak nyaman penuh bencana dengan gerimis mengintai membasuh wajah yang hilang, tak ada lagi keriangan penuh luka batin diantara khayalan kepuasan asasi.

Bulan-nulan akhir dipenghujung tahun Gregorian, disambut baik kepedihan sedih, dingin dan gemetar, hati menjadi sesak perasaan terhempas gunung kemarahan. Adakah masih ada harapan diujung tahun ini, dingin dan hujan akan selalu menembus melupakan akhir dari pembelaan sebuah angka.

Tahun-tahun awal demi taman bulan-bulan silam, bergerak menekan kembali, meyatuhkan remah-remah roti, meyentuh kalbu dan narasi, mengejar bayang-bayang mimpi, masih adakah mimpi boleh kita bermimpi, hasrat tandus mengejar memburu waktu, tahun-tahun tenggelam dan berganti angka dan berganti cerita, suka dan duka dan sempat membentang hari-hari diujung mata.

Bogor , 31 Desember 2007 jam 06.30

Kemandirian Orpol dan Ormas Fenomena Kemapanan

Kemandirian dalam arti fungsi edukatif menjadipenting sebagai landasan fundamental untuk beranjak dewasa secara biologis dan psykis, lalu bagaimana dengan kemandirian orpol (organisasi politik) dan ormas (organisasi masyarkat), yang ada sekarang?
Dalam lingkup sistem suprastuktur dan infrastruktur kemandirian menjadi titik keberagaman yang berfokus pada satu jalur keberagaman tata orgaisatoris. Bahasa Pemerintah dalam memerjemahkan kemandirian cenderung dipopulerkan kearah sudut kepentingan politik dan stabilitas yang inheren pada suprasistem kenegaraan.
Pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Pemerintah sebagai strategi dan kebijaksanaan pembangunan poliitk pada PJP II , seharusnya lebih bersifat dialogis politis yang fleksibel dengan meminimalkan sudut kepentingan yang dominan, supaya susunannnya mendekati titik fokus agar bidikan yang diarahkan tidak terlalu jauh dari titik bidikan , dan jangan sampai menyinggung garis yang jauh dari titik bidikan, oleh karena itu , diperlukan keberanian untuk membuat pola yang lebih tegas.
Mmembaca fenomena diatas kemandian ormas dan orpol dan bentuk keorgaisasian yang beragam harus dilihat dengan realis sebagai bentuk ungkapan kemasyarakatan atau kemajemukan masyarakat dalam memgaktualisasikan diri untuk mencoba menjadi pilar penembus kebuntuan dan muncul kepermukaan sebagai fungsi dari titik singgungnya, maka dari itu diperlukan kemandirian.
Ada beberapa arlternatif komponen penting yang diperlukan untuk mencapai kemandirian:
a. Suprasistem yang mendukung kearah pengayoman yang bersifat normatif dan heterogen.
b. Indikator faktor pendukung lebih bersifat transfaran.
c. Aktualisasi dari program yang mengarah kepada arah yang konstruktif tanpa tekanan.
d. Keberanian untuk menembus birokrasi yang kaku dan tidak perlu.
e. Membuka kemudahan pada sistem alokasi pendanaan.
f. Memberikan peluang yang lebih besar pada orpol dan ormas untuk membuat kendali sistem
finansial.
g. Membuka keran indikator peluang kemandirian yang lebih luas.
Apabila komponen diatas tidak menjadi hala yang penting , maka fungsi kemandirian hanya sekedar pengawasan yang dikendalikan artinya dia mandiri karena direkayasa arah kemandiriannya. Untuk itu diperlukan buadaya keterbukaan karena budaya transfaran merupakan metafora yang tepat sebagai starting point, analisisnya seperti mendaki gunung demokrasi yang mengalir bersama waktu. (bersambung).