Kamis, 31 Januari 2008

"Menggugat" Pemilihan BG

Judul diatas tidak dimaksudkan untuk memojokan tetapi merupkan shock therapy jurnalistik saja. Pemilihan Bujang Gadis (BG) Palembang digelar kembali untuk yang kesekian kalinya. Pemilihan BG merupakan kalender tahunan dari dinas pariwisata Tk II Kotamadya Palembang . Acara yang berlangsung setiap tahun dan bertepatan dengan hari ulang tahun kota Palembng , memang menarik dan peminatnyapun tidak pernah surut , karena pemenangnya mendapatkan kredit point pada pergaulan kawula muda,, lengkap dengan segala pesonanya.
Figur yang "cak mano" yang dicari? BG yang di inginkan panitia antara lain performancenya okay dan bagus, wawasan berfikir yang makro, bermental baik, berpengetahuan luas, ekonomi, sosial politik terlebih pada unsur kepariwisataan yang menyangkut budaya Palembang. Tetapi betulkah semua BG menguasai persyaratan itu? persoalan ini tentunya menarik untuk dikaji ditengah prosesi penobatan dan peringatan hari jadi kota Palembang.

Tuntutan serperti ini adalah wajar karena BG boleh dikatan tidak sama dengan model ratu-ratuan lainnya walupun tisdak bisa kita bantah nuansanya kadangkala sama. Pemilihan model ratu-ratuan lainnya yang biasanya disponsori oleh Perusahan Kosmetik sekaligus lahan iklan promosi produknya, dan pemilihan BG tidak sama dengan penilaian ajang kontes kecantikan lainnya yang penilainnya justru merusak nilai-nilai budaya bangsa dan cenderung tidak manusiawi seperti Pemilihan Miss Universe maupun Miss World yang sempat menjadi kontroversi ketika wakil kita mau diukutsaertakan dalam kontes tersebut. (bersambung).

Selasa, 01 Januari 2008

Kesiapan Pemuda Indonesia Hadapi Era Perdagangan Bebas

Dalam tiga puluh tahun terakhir pada masa pemerintahan orde baru telah terjadi proses transformasi soasial, ekonomi, politik dalam bebrbagai bidang terasa begitu cepat sehingga membawa berbagai konsekuensi terhadap dinamika internal masyarakat. Perubahan -perubahan tersebut tidak hanya sebagai proses pematangan sosial kemasyarakatan tetapi juga faktor-faktor kelembagaan fundamental.
Dalam perkembangan peronkonomian Indonesia dihadapkan kepada kessiapan Indonesia menghadapi era perdangan bebas, yang memungkinkan ditembusnya batas-batas negara dengan penyederhanaan peraturan-peraturan perdagangan. Persoalan utama adalah antisipasi dan persiapan yang harus dilakukan menghadapi era tersebut. Munculnya persaingan global memenuntut kita untuk selalu waspada dan siap mengantisipasi perubahan dunia yang akan terus mengelinding.
Berangkat dari permasalahan datas maka diperlukan langkah antisipasi kesiapan kita dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan dikalangan lapisan masyarakat khususnya generasi muda. Didalam menumbuhkan semngat wirausaha kita tidak hanya bertumpu kepada pengembangan SDA tetapi bagaiaman SDM manusia Indonesia khususnya dikalangan pemuda untuk siap mengantisipasi era perdangan bebas. (bersambung)